Pria Kansas Lecehkan Alquran Mengaku Bersalah

Pria tersebut dijatuhi hukuman percobaan 90 hari penjara.

Pria Kansas Lecehkan Alquran Mengaku Bersalah
Rep: Alkhaledi Kurnialam Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, KANSAS -- Seorang pria Dustin Arterburn yang membawa pistol ke sebuah masjid dan meneriakkan komentar Islamofobia di Wichita, Kansas, Amerika Serikat mengaku bersalah akhir bulan lalu atas dua tuduhan pelanggaran ringan. Tuduhan termasuk insiden di mana ia juga menggosok daging ham pada poster kartun Nabi Muhammad SAW dan salinan Alquran.

Baca Juga

Dilansir dari The Wichita Eagle, Selasa (15/6), Dustin segera menjalani masa percobaan dengan hukuman penjara 90 hari setelah dia mengajukan pembelaan pada 25 Mei. Permohonan itu datang menjelang sidang yang dijadwalkan pada 9 Juni.

Selain mengikuti aturan tertentu dalam masa percobaan, seperti menghindari masalah hukum dan memiliki pekerjaan penuh waktu, dia harus menulis surat kepada Masyarakat Islam Wichita dan seorang pria Muslim, meminta maaf atas tindakannya yang membuat ketakutan. 

"Dia menyebabkan atau menunjukkan rasa tidak hormat ketika dia pergi ke Masjid An Noor dan Masyarakat Islam Wichita pada 30 Oktober 2020," kata  dokumen pengadilan.

Polisi Wichita tahun lalu mengumumkan Dustin telah ditangkap setelah meneriaki seorang pria Muslim berusia 53 tahun yang berada di masjid dekat 17th dan Hillside. Ia menggantung poster yang dikatakan sebagai gambar kartun Nabi Muhammad SAW di Islamic Society. 

 

Tindakan Dustin menyebabkan seorang pemimpin Islam lokal menyerukan perdamaian selama dan setelah pemilu 2020. Hal ini karena ketegangan rasial dan agama sangat tinggi.

Pengacara pembela Arterburn tidak segera menanggapi permintaan komentar pada Selasa. Surat pernyataan penangkapan yang dikeluarkan oleh pengadilan awal tahun ini memberikan perincian lebih lanjut tentang apa yang terjadi pada hari Arterburn berkendara ke gedung masyarakat dan masjid.

Dustin memberi tahu polisi dia pulang kerja dan pulang sekitar 15.00. Dia segera mencetak sekitar 15 eksemplar sampul majalah satir Prancis Charlie Hebdo yang disebut menampilkan karikatur Nabi Islam, kemudian menuju ke toko buku lokal sekitar pukul 15.30.

Ketika dia sampai di Barnes & Noble, Arterburn mengatakan dia masuk ke dalam dan membeli salinan Alquran. Kemudian dia menggunakan teleponnya untuk mencari alamat Islamic Society.

Dia melaju ke lokasi, lalu meletakkan salinan tabloid di kendaraan dan pintu gedung karena dia marah atas pembunuhan yang dilakukan oleh teroris di luar negeri. Dustin mengatakan kepada detektif dia menggosok daging ham di atas tabloid karena ham bertentangan dengan agama Islam.

 

Dia juga mengatakan kepada detektif ingin melaksanakan kebebasan berbicaranya dengan menempatkan selebaran di pintu gedung dan tidak melihat tanda dilarang masuk tanpa izin. Jadi, dia pikir dia bebas melakukannya karena dia yakini tempat itu tempat umum.

Seorang saksi mata mengatakan kepada polisi dia diusir oleh seorang pria yang melihat tindakannya. Dalam wawancara polisinya, Arterburn mengatakan kepada detektif dia meninggalkan lokasi Masyarakat Islam dan pergi ke masjid di mana dia juga berencana memasang tabloid di pintu.

Tapi saat dia mengemudi, Arterburn mengatakan dia melihat seorang pria Muslim menutup gerbang masjid. Jadi dia parkir di dekatnya, keluar dari kendaraannya dan mengangkat dan mengguncang salinan Alquran yang baru dibelinya.

Arterburn memberi tahu detektif dia menurunkan Alquran untuk memasukkan sepotong ham ke dalamnya dan kemudian mengangkatnya kembali ke arah pria yang menutup gerbang. Pria Muslim itu mengatakan kepada polisi ketika dia melihat Dustin melambaikan kitab suci, dia pikir Arterburn mencoba memberi isyarat dia membutuhkan Alquran lain.

Pria itu mengatakan kepada polisi ketika dia mendekati Arterburn untuk berbicara dengannya, Arterburn segera mulai mengutuk tentang isi Alquran dan menuntut Muslim meninggalkan AS. Arterburn memiliki senjata yang membuatnya takut. Dia menyalin nomor mobil Arterburn dan menelepon 911.

 

Video pengawas dari Islamic Society menunjukkan Arterburn memang menggantung poster di lokasi. Seorang petugas polisi juga menemukan beberapa tabloid di pintu masuk depan gedung yang digosok dengan ham. 

 
Berita Terpopuler