Suasana Hati Bisa Rusak Kondisi Kulit, Ini Penjelasan Pakar

Suasana hati seperti stres, marah dan takut berpengaruh terhadap hormon dan kulit.

tribune.com.pk
Depresi (ilustrasi).
Rep: Umi Nur Fadhilah Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang-orang menyebut tertawa membuat awet muda. Namun, berapa kali kita mempraktikkannya setiap hari?

Baca Juga

Ahli kecantikan dan ahli kesehatan di seluruh dunia merasa suasana hati memiliki dampak terbesar pada penampilan Anda.

Kulit kita adalah perseptor stres langsung dan target stres. Dilansir Time of India pada Selasa (15/6), ahli bedah kosmetik dan kesehata dari 9Muses Wellness Clinic, dr Geeta Grewal menjelaskan lebih lanjut mengenai hubungan suasana dan kondisi kulit.

Stres

Stres adalah salah satu alasan utama di balik produksi hormon kortisol. Hormon itu memengaruhi organ, pembuluh darah yang menjadi lebih rapuh, sel-sel kulit baru yang sulit terbentuk dengan cepat, dan pergantian sel yang melambat.

Ketika seseorang mengalami stres, biasanya coklat, keripik, alkohol menjadi pelampiasan. Terkait alkohol, cairan itu bisa menyebabkan konsumsi air lebih sedikit. Padahal, dehidrasi adalah penyebab utama banyak masalah kulit, termasuk kerutan dan garis-garis halus.

Peningkatan stres menyebabkan faktor pro inflamasi dan peradangan pada kulit, yang menyebabkan pigmentasi, kerusakan kolagen dan elastin, yang menyebabkan penipisan kulit, memperlambat siklus sel kulit. Stres menyebabkan penyempitan pembuluh darah kecil yang menyebabkan kekurangan suplai darah, kekurangan nutrisi dan hidrasi ke kulit.

Stres menyebabkan penyempitan pembuluh darah kecil yang menyebabkan kekurangan suplai darah, kekurangan nutrisi, dan hidrasi ke kulit. Kondisi itu memperlambat siklus sel kulit yang membuatnya kusam, serta pigmentasi yang berubah.

 

Marah

 

Marah membuat otot wajah tegang, dan seriring waktu menyebabkan garis-garis halus. Marah juga mempengaruhi peremajaan dan efek penyembuhan kulit itu sendiri. Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Brain, Behavior, Immunity mengatakan para peneliti menemukan penyembuhan dan pergantian sel membutuhkan waktu empat kali lebih lama pada orang yang marah dibandingkan dengan mereka yang memiliki kendali atas emosinya. Orang yang mudah marah memiliki hormon kortisol intensitas tinggi yang menghambat produk kolagen, elemen penting dalam penyembuhan kulit, dan penyebab kerutan saat produksi melambat.

Depresi

Depresi dapat menyebabkan kerutan di wajah Anda. Ekspresi wajah memainkan peran penting pada kulit, misalnya saja mengerutkan kening. Depresi jangka panjang memiliki efek buruk pada kulit, karena bahan kimia yang terkait dengan kondisi tersebut dapat mencegah tubuh memperbaiki peradangan pada sel. Hormon-hormon itu mempengaruhi tidur, dan berdampak pada mata yang kendor, bengkak, dan kulit kusam atau tak bernyawa.

Takut

Saat merasa terancam atau dalam bahaya, reaksi pertama otak adalah memberi sinyal pada kelenjar adrenal untuk melepaskan epinefrin, yang lebih dikenal sebagai adrenalin. Akibatnya, kecepatan detak jantung meningkat, mengalirkan darah ke otot-otot besar tubuh.

Terkadang, adrenalin juga menghilangkan sebagian darah itu dari kulit dan wajah, dan menyempitkan pembuluh darah di kulit untuk mengontrol dan membatasi pendarahan jika terluka. Rasa takut dapat menyebabkan seseorang terlihat pucat dan kusam.

 

Untuk menyingkirkan suasana hati negatif dan masalah kulit, maka penting untuk menjalani hidup sehat. Jaga diri terhidrasi dengan baik, lakukan rutinitas kulit, tinggalkan rokok dan alkohol. Cobalah terhubung dengan orang-orang yang memiliki aura positif. Olahraga secara teratur, karena membantu endorfin, yaitu hormon bahagia yang membantu seseorang mengatasi stres dan mengurangi perasaan sakit.

 
Berita Terpopuler