Muslim Kanada: Kami Sekarang Jadi Sasaran

Komunitas Muslim Kanada cemas dengan dampak serangan teror keluarga Muslim.

REUTERS/Carlos Osorio
Pemakaman keluarga Muslim korban islamofobia di Islamic Centre of Southwest Ontario, London, Ontario, Kanada dihadiri ratusan pelayat, Sabtu (12/6). Tampak peti mati keluarga Afzaal yang dibungkus bendera Kanada.
Rep: Umar Mukhtar Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Komunitas Muslim di Ottawa, Kanada, masih bergulat dengan dampak serangan teror terhadap sebuah keluarga Muslim di London, Ontario, yang menewaskan empat orang dan seorang anak laki-laki berusia sembilan tahun menjadi yatim piatu.

Baca Juga

Para imam setempat pun telah meningkatkan perhatian terhadap keselamatan jamaah dan masjid mereka. Saat ini sendiri masjid telah dibuka kembali sebagai bagian dari rencana pembukaan kembali Covid-19 Ontario.

Dalam kondisi demikian, bagi Imam Masjid Rahmat, Syekh Ismail Albatnuni, keselamatan komunitas Muslim dan masjid adalah prioritas. "Kami harus siap dan kami harus mempersiapkan diri untuk mengambil beberapa tindakan terkait keamanan kami di masjid," kata Albatnuni, dilansir dari laman Capital Current, Selasa (15/6).

"Sebagai Muslim, kami sekarang menjadi sasaran di mana-mana, tidak hanya di masjid kami, tidak hanya di tempat ibadah kami. Ke mana pun Anda pergi, selama Anda terlihat seperti seorang Muslim, maka ada beberapa ancaman di sana. Kita harus berhati-hati," tambah Syekh Albatnuni.

 

 

Meski ada langkah-langkah keamanan seperti kamera CCTV dan pelatihan keamanan, Albatnuni mengatakan masjidnya masih mempertimbangkan seperti apa peningkatan langkah-langkah keamanan. Dia mengakui, serangan di London Ontario sangat memprihatinkan karena tidak terjadi di masjid.

"Kejadian ini terjadi di siang hari dan di tengah jalan, jadi ini yang sangat memprihatinkan bagi kami. Bukan hanya masjid sekarang," katanya.

Albatnuni pun mendorong komunitas Muslim untuk aman dan sadar akan lingkungan mereka. "Sebagai Muslim, kami sekarang menjadi sasaran di mana-mana, tidak hanya di masjid kami, tidak hanya di tempat ibadah kami. Ke mana pun Anda pergi, selama Anda terlihat seperti seorang Muslim, maka ada beberapa ancaman di sana. Kami harus berhati-hati," ungkap Albatnuni.

Bagi Maria Hamid, presiden Asosiasi Mahasiswa Muslim Universitas Carleton, serangan yang terjadi London, Ontario, itu telah membuatnya takut akan keselamatannya dan terus-menerus waspada. Sejak penyerangan itu, Hamid menjadi ekstra hati-hati, bahkan saat berjalan-jalan di luar atau bersepeda.

"Saya langsung curiga pada semua orang yang ada di sekitar saya karena saya tidak tahu apakah orang ini memiliki permusuhan terhadap Muslim dan apakah saya bisa menjadi korban berikutnya dari kejahatan kebencian," katanya.

 

"Ada begitu banyak kecemasan tentang menjadi korban berikutnya. Siapa yang tahu jika dan kapan ini akan terjadi lagi, karena sayangnya ini adalah kenyataan hidup di Kanada," lanjutnya.

Sebagai seseorang yang berhijab, Hamid menuturkan, peningkatan visibilitas menjadi penyebab kekhawatiran bagi banyak wanita yang mengenakan jilbab, atau Muslim yang mengenakan pakaian tradisional di luar. "Mengenakan jilbab berarti setiap orang yang saya lewati akan tahu bahwa ada seorang Muslim di dalam ruangan atau ada seorang Muslim di jalan,” katanya.

“Saya hanya menjadi target berjalan karena cara saya berpakaian," tuturnya.

Menurut Hamid, perlu ada peningkatan dialog untuk memastikan umat Islam merasa aman. Ia ingin melihat lebih banyak yang dilakukan untuk mengatasi Islamofobia di mana pun itu terjadi.

"Kami membutuhkan tindakan dari politisi kami, kami membutuhkan tindakan dari administrasi universitas kami dan kami membutuhkan tindakan dari para pemimpin masyarakat kami," katanya.

 

 

Selain Hamid, Tahawar Rana, presiden Masjid Bilal dan anggota Organisasi Muslim Bersatu Ottawa-Gatineau (UMO-OG), juga menyampaikan, peristiwa ini bukan pertama kalinya masjid menjadi tempat yang mengkhawatirkan dari sisi keamanan.

Sejak serangan masjid Christchurch yang terjadi di Selandia Baru pada 2019, Rana mengatakan, Masjid Bilal harus meningkatkan langkah-langkah keamanan mereka.

 

"Membangun keamanan dan keamanan masyarakat sangat vital dan penting bagi semua orang. Sebagai manajemen, kami selalu melakukan semua langkah yang diperlukan hanya untuk memastikan bahwa tidak hanya masyarakat yang aman, tetapi bangunan juga aman," katanya.

 
Berita Terpopuler