Erdogan dan Macron Bahas Konflik Suriah dan Libya

Kedua pemimpin membahas perlunya bekerja sama mengatasi masalah di Suriah dan Libya.

google.com
Macron dan Erdogan berbincang.
Rep: Dwina Agustin Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSEL -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Prancis Emmanuel Macron bertemu di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) NATO di Brussels, Senin (14/6). Kedua pemimpin negara itu melakukan pembahasan konflik yang terjadi.

Baca Juga

Menurut laporan media Pemerintah Turki Anadolu Agency, pertemuan Erdogan dan Macron terjadi selama 52 menit. Macron mengatakan di Twitter bahwa dia memiliki pertukaran satu lawan satu yang panjang dengan Erdogan. Dia menilai pembicaraan tersebut bergerak maju dengan kejelasan, rasa hormat, dan urgensi.

Kantor Macron mengatakan kedua pemimpin membahas perlunya bekerja sama dalam mengatasi masalah di Suriah dan Libya selama pertemuan tertutup. "Presiden Erdogan menegaskan selama pertemuan kami keinginannya bahwa tentara bayaran asing, milisi asing, yang beroperasi di tanah Libya pergi sesegera mungkin," kata Macron pada konferensi pers sesudahnya.

Turki dan Prancis berselisih soal Suriah, Libya. Selain itu, Ankara juga melemparkan kritik terhadap perang melawan yang disebut Macron sebagai separatisme Islam, di antara masalah-masalah lainnya.

Selain pertemuan dengan Macaron, Erdogan telah melakukan pembicaraan langsung bersama Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden. Dia juga akan bertemu dengan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan Kanselir Jerman Angela Merkel.

 
Berita Terpopuler