Kelas Menengah India Tergerus Akibat Pandemi

Perkiraan ukuran kelas menengah India bervariasi dari 200 juta hingga 600 juta.

AP/Ishant Chauhan
Kelas Menengah India Tergerus Akibat Pandemi. Seorang pria membersihkan area pusat perbelanjaan sebelum dibuka kembali setelah ditutup sejak April sebagai bagian dari langkah-langkah untuk mengekang penyebaran virus corona di New Delhi, India, Minggu, 6 Juni 2021.
Rep: Dwina Agustin Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Ram Babu pindah dari desanya ke ibu kota India, New Delhi pada 1980 untuk menjadi tukang cuci mobil. Tak lama kemudian, dia belajar mengemudi dan mendapat pekerjaan sebagai sopir bus wisata. Puluhan tahun kemudian, dia berhasil mendirikan perusahaannya sendiri Madhubani Tours and Travels.

Baca Juga

Pada Maret 2020, karantina nasional yang ketat untuk memerangi pandemi virus corona membekukan aktivitas ekonomi dalam semalam. Bisnis Babu runtuh dan mengantar keluarganya kembali ke desa mereka.

“Sejak Maret tahun lalu, kami belum mendapatkan satu rupee pun. Ketiga bus saya tidak bergerak selama lebih dari setahun. Kami benar-benar hancur," kata Babu. 

Ekonomi India berada di puncak pemulihan dari guncangan pandemi pertama ketika gelombang infeksi baru melanda negara itu. Gelombang kedua itu menginfeksi jutaan orang dan menewaskan ratusan ribu orang serta memaksa banyak orang untuk tinggal di rumah. 

Kasus-kasus sekarang berkurang, tetapi prospek bagi banyak orang India secara drastis lebih buruk. Kondisi tersebut akibat pekerjaan menghilang, pendapatan menyusut, dan ketidaksetaraan meningkat.

 

Kemajuan dalam beberapa dekade untuk pengentasan kemiskinan terancam. Pandemi mengembalikan pertumbuhan kelas menengah yang mulai tersebar luas di wilayah India. Jutaan orang berjuang mempertahankan keuntungan yang diperoleh dengan susah payah.

Pandemi memicu penurunan terburuk sejak Depresi Hebat pada 1930-an dan seiring surutnya secara bertahap, banyak ekonomi bangkit kembali. Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan global 5,6 persen untuk 2021 atau yang terbaik sejak 1973.

Ekonomi India mengalami kontraksi 7,3 persen pada tahun fiskal yang berakhir pada Maret. Kondisi memburuk dari kemerosotan yang memangkas pertumbuhan menjadi empat persen dari delapan persen dalam dua tahun sebelum pandemi melanda. Para ekonom khawatir tidak akan ada rebound yang serupa dengan yang terlihat di Amerika Serikat dan ekonomi utama lainnya.

“Virus corona adalah yang terbaru dari serangkaian pukulan yang menghantam ekonomi India dalam beberapa tahun terakhir,” kata Kepala Eksekutif di Pusat Pemantauan Ekonomi India (CMIE) Mahesh Vyas. 

Vyas menyatakan guncangan yang ditimbulkan oleh virus corona memiliki efek yang sangat melemahkan ekonomi. Dia khawatir dampak itu akan bertahan lama.

 

Orang miskin paling menderita dari pandemi. Namun, Vyas melihat, ini adalah pertama kalinya dalam beberapa dekade kelas menengah India mendapat pukulan besar. 

Perkiraan ukuran kelas menengah India bervariasi dari 200 juta hingga 600 juta.  Namun, semua ahli sepakat kemakmurannya sangat penting untuk menghidupkan kembali ekonomi.

“Mereka adalah konsumen utama, jika konsumsi mereka tidak pulih, pertumbuhan akan terus melambat dan ekonomi tidak akan pulih,” kata ekonom Arun Kumar.

Sebuah analisis dari Pew Research Center yang diterbitkan pada Maret, memperkirakan 32 juta orang India telah didorong keluar dari kelas menengah oleh pandemi. Laporan tersebut mendefinisikan kelas menengah sebagai orang yang berpenghasilan 10 hingga 20 dolar AS per hari. Diperkirakan jumlah orang miskin India atau kelompok berpenghasilan 2 dolar AS atau kurang per hari  telah meningkat 75 juta karena krisis.

Untuk meredam dampaknya, pemerintah menyediakan 266 miliar dolar AS dalam pengeluaran tambahan pada Mei 2020. Lebih dari 40 miliar dolar AS dimaksudkan untuk membantu usaha kecil dan menengah melalui langkah-langkah seperti pinjaman tanpa agunan dari bank. Sedangkan 36 miliar dolar AS lainnya dijanjikan pada November untuk membantu menciptakan lapangan kerja, meningkatkan belanja konsumen, dan mendukung manufaktur, pertanian, serta ekspor.

https://apnews.com/article/india-technology-lifestyle-coronavirus-pandemic-pandemics-35de9889b74fe118a1cf624239876f7b

 
Berita Terpopuler