Buntut Berita Nama Lilibet, Pangeran Harry Somasi BBC

Berita BBC menyebut Pangeran Harry tak minta izin ratu untuk pakai nama Lilibet.

Daniel Leal-Olivas/Pool Photo via AP
Pangeran Harry dan istrinya Meghan Markle. Keduanya menamai
Rep: Farah Noersativa Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- The Duke dan The Duchess of Sussex melayangkan somasi kepada petinggi BBC. Melalui pengacaranya, mereka melaporkan berita yang disebutnya keliru dan memfitnah mengenai nama putrinya yang lahir 4 Juni lalu, Lilibet Diana Mountbatten-Windsor.

Dikutip dari laman Ace Showbiz, Jumat (11/6), Pangeran Harry dan Meghan Markle memilih nama Lilibet Diana untuk anak keduanya. Nama Lilibet diambil dari nama kecil nenek Harry, Ratu Elizabeth II, sementara nama Diana untuk menghormati mendiang ibunya, Princess of Wales.

Sejumlah laporan awal menyebut bahwa Pangeran Harry dan Meghan telah meminta persetujuan ratu soal nama Lilibet sebelum kelahiran bayinya. Namun, pada Rabu (21/6), koresponden BBC yang lama bertugas meliput di kerajaan, Jonny Dymond, dalam beritanya mengklaim sebaliknya.

Baca Juga

Dymond mengaku membuat berita itu berdasarkan "sumber dari istana". Ia menuliskan bahwa Harry dan Meghan tak minta izin dari ratu untuk memakai nama Lilibet.

Dalam beritanya, Dymond turut memuat bantahan dari perwakilan Duke dan Duchess. "Duke telah berbicara dengan keluarganya sebelum pengumuman nama Lilibet. Malahan, neneknya adalah anggota keluarga pertama yang dia hubungi," kata dia.

Dalam percakapan itu, menurut Dymond, Harry berbagi harapan mereka untuk menamai putri mereka Lilibet untuk menghormatinya. Jika Ratu Elizabeth tidak berkenan, mereka tidak akan menggunakan nama itu.

Meskipun laporan itu kemudian diterbitkan juga oleh media lain, Harry dan Meghan melalui pengacara dari firma Schillings yang berbasis di London mengajukan somasi. Mereka mengancam tindakan hukum terhadap pejabat BBC, mengecam klaim mereka sebagai berita palsu dan memfitnah.

Berita itu muncul hanya beberapa pekan setelah mantan penyiar BBC Martin Bashir mendapat kecaman karena menggunakan taktik menipu untuk mendapatkan wawancara TV kontroversialnya dengan Putri Diana pada 1995. Hal itu menyusul penyelidikan independen terhadap perilaku reporter dan pemimpin jaringan medianya.

Bos BBC dan Bashir telah meminta maaf atas tindakan mereka. Pangeran Harry kemudian menyebut wawancara eksplosif itu adalah awal dari akhir bagi ibunya,yang meninggal dalam kecelakaan mobil misterius di Paris, Prancis dua tahun kemudian.

Harry dan Meghan--yang mengundurkan diri sebagai bangsawan senior dan pindah ke negara asal Duchess di Amerika Serikat pada 2020 lalu--sebelumnya pernah berperang dengan media lain. Mereka berhasil menuntut pejabat di Associated Newspapers, penerbit Mail on Sunday, dan MailOnline untuk pelanggaran privasi.

Hal itu terjadi setelah publikasi pada 2019 lalu yang menyebarkan kutipan dari surat pribadi yang ditulis Meghan kepada ayahnya, Thomas Markle, pada Agustus 2018.

 
Berita Terpopuler