Jangan Buang Minyak Jelantah Sembarangan

Membuang minyak jelantah sembarangan dapat berdampak buruk bagi lingkungan.

Antara
Seorang pekerja mengumpulkan minyak jelantah yang diperoleh dari sejumlah hotel dan restoran di Bali untuk diproses menjadi bahan bakar minyak (BBM) biosolar di Denpasar, Bali, Selasa (11/11).
Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Minyak goreng bekas yang sering disebut jelantah pernah menjadi masalah serius di sebuah pemukiman padat penduduk bernama Cilincing di Jakarta Utara. Warga membuang limbah itu sembarangan ke perkarangan rumah dan saluran air, sehingga menimbulkan aroma anyir serta serangan lalat yang mencerminkan aura kumuh lingkungan tempat tinggal.

Baca Juga

Awal 2020, ketika banjir besar merendam sebagian daratan di Jakarta termasuk Cilincing, tumpahan minyak jelantah yang dulu dibuang sembarangan menyeruak ke permukaan terbawa arus banjir. "Minyak jelantah yang sudah lama dibuang bentuknya keras seperti lemak sapi berwarna kuning pucat mengambang di air banjir," kata petugas operasional Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Utara Samsudin saat ditemui di Jakarta, awal Juni 2021.

Dia menambahkan kegiatan membuang minyak jelantah sembarangan dapat berdampak buruk bagi lingkungan. Sebab, minyak sulit diurai oleh mikroorganisme tanah.

Bak gayung bersambut, ketika warga sedang kebingungan mencari cara untuk menangani limbah minyak goreng bekas, pemerintah setempat yang bekerja sama dengan lembaga nonprofit Rumah Sosial Kutub mencanangkan program sedekah minyak jelantah. Program itu mengedukasi warga agar tak lagi membuang limbah minyak goreng bekas ke perkarangan dan saluran air. Limbah minyak goreng bekas itu mesti dikumpulkan dalam wadah penampungan berupa jerigen atau botol.

"Warga menyambut gembira program itu karena mereka tak lagi bingung menangani limbah minyak jelantah," tutur koordinator pengumpulan minyak jelantah Nakri.

Pria paruh baya ini menyampaikan jadwal pengumpulan minyak jelantah di kawasan tempat tinggalnya dilakukan setiap Jumat pagi mulai pukul 08.00 hingga 11.00 WIB. Namun, sehari sebelumnya para ibu-ibu pengurus RT, RW, PKK, dan kelompok Dasawisma akan mendatangi setiap rumah warga untuk mengambil minyak jelantah.

Selama satu pekan, minyak jelantah yang dihasilkan setiap keluarga sekitar satu botol air mineral ukuran 600 mililiter. Sedangkan minyak jelantah yang dihasilkan warung makan bisa mencapai satu dirigen. Berkat program sedekah minyak jelantah tersebut lingkungan di Cilincing kini lebih bersih karena tidak ada lagi bau anyir dan minyak beku di perkarangan maupun saluran air.

 

Bahan baku biodiesel

Kepala program sedekah minyak jelantah dari Rumah Sosial Kutub Afiq Hidayatullah mengatakan minyak jelantah tidak bisa diolah lagi untuk dikonsumsi. Sebab, minyak jelantahmengandung racun yang bisa menyebabkan penyakit-penyakit kronis, sehingga hanya cocok untuk dijadikan bahan bakar kendaraan diesel.

Rumah Sosial Kutub telah menginisiasi gerakan sedekah minyak jelantah sejak 2018.Kini aksi mengumpulkan minyak jelantah tersebut telah menyebar ke banyak kota mulai dari Jabodetabek, Tegal, Cirebon hingga Yogyakarta.

Pada 2020, minyak jelantah yang terkumpul secara kolektif dari warga di wilayah Jabodetabek mencapai 100 ribu liter. Skema penjemputan minyak jelantah dilakukan sesuai pesanan.

Masyarakat mengumpulkan minyak jelantah minimal lima dirigen ukuran 18 liter, jika dirigen sudah penuh maka petugas dari Rumah Sosial Kutub akan menjemput limbah tersebut.Total dana yang dikelola dari satu dirigen ukuran 18 liter senilai Rp135 ribu. Dana itu dipakai untuk program sosial pemberdayaan masyarakat, bantuan rumah ibadah hingga santunan anak yatim piatu.

Minyak jelantah yang telah terkumpul dari warga kemudian dikirim ke Eropa untuk diolah menjadi bahan bakar alternatif berupa biodiesel 100 persen yang familiar dikenal B100. Harga minyak jelantah dibanderol Rp8.000 per liter, setelah menjadi B100 harganya naik Rp22.000 per liter.

"Di Eropa sangat gencar penggunaan bahan bakar rendah emisi. B100 masuk ke dalam kategori emisi karbon paling rendah," kata Afiq.

Biodiesel merupakan bahan bakar nabati yang terdiri dari campuran senyawa methyl ester dari rantai panjang asam lemak yang diperuntukkan sebagai bahan bakar alternatif mesin diesel.

 
Berita Terpopuler