Gereja di Kanada Dukung Komunitas Muslim Lawan Islamofobia

Gereja di Kanada mengutuk serangan kebencian terhadap komunitas Muslim.

Nathan Denette/Pool via REUTERS
Warga menghadiri peringatan keluarga Muslim yang ditabrak di luar Masjid London Muslim, London, Kanada, Selasa (8/6). Polisi mengatakan penabrakan itu didasari kebencian.
Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Keuskupan Agung Toronto menyesalkan serangan brutal terhadap keluarga Muslim di London, Ontario, Kanada belum lama ini. 

Baca Juga

"Kami bergabung dengan komunitas Muslim, wali kota London Ed Holder dan semua orang yang mengutuk tindakan kekerasan keji ini," demikian pernyataan Keuskupan Agung, seperti dilansir ucanews, Kamis (10/6).

Uskup Ronald Fabbro dari London berjanji bahwa Gereja Katolik di sana akan bekerja dengan komunitas Muslim untuk membasmi kebencian. "Saya terkejut dengan pembunuhan bermotivasi kebencian terhadap keluarga Muslim tak berdosa di London," kata Uskup Fabbro. 

"Saya mengutuk tindakan kebencian dan kekerasan tanpa syarat. Semua umat beragama dan semua warga Kanada harus selalu merasa aman, di mana pun di negara kita. Komunitas Katolik di London menawarkan dukungan kepada saudara dan saudari Muslim kami, berjanji untuk bekerja sama dengan mereka untuk mengakhiri kejahatan kebencian," tambah uskup itu. 

"Saya meminta umat beriman di keuskupan untuk menjaga keluarga mereka yang terbunuh dan komunitas mereka dalam doa kami, meminta Tuhan untuk memberi mereka penghiburan di masa duka ini dan untuk memberikan pemulihan penuh dari mereka yang selamat."

 

Sebelumnya, Masjid di London, sebuah kota di provinsi Ontorio, Kanada mengadakan acara pengajian malam sebagai penghormatan bagi sebuah keluarga yang tewas akibat serangan kebencian. Polisi mengatakan anggota keluarga menjadi sasaran karena keyakinan mereka sebagai Muslim.

Saksi mata mengatakan, saat serangan terjadi, sebuah truk pickup, yang dikemudikan oleh seorang pria London berusia 20 tahun, menaiki trotoar, dan menabrak mereka saat mereka keluar untuk jalan-jalan sore dan kemudian melarikan diri. Akibatnya, dua wanita, berusia 74 dan 44 tahun, seorang pria berusia 46 tahun, dan seorang gadis berusia 15 tahun meninggal dunia, dan seorang anak laki-laki berusia 9 tahun mendapatkan luka serius.

 
Berita Terpopuler