Akupuntur Medik Bisa Bantu Atasi Gangguan Tidur
Metode akupunktur diklaim aman dan memiliki efek samping yang minimal.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gangguan tidur bisa disebabkan karena berbagai hal, termasuk mendengkur. Salah satu langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasinya ialah dengan melakukan akupuntur medik.
Menurut dokter spesialis akupuntur medik di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), Darwin Harpin, stimulasi ke titik akupunktur akan dikirim ke tulang belakang kemudian ke organ-organ sesuai segmen tulang belakang yang akhirnya dapat sampai ke otak.
"Akupuntur dapat mengaktivasi otak untuk dapat membuat tidur menjadi lebih berkualitas, seiring dengan meningkatnya hormon endorfin yang berperan dalam memberikan energi positif serta efek penenangan bagi tubuh," kata dia dalam siaran pers RSUI, dikutip Kamis.
Terapi akupunktur dalam mengatasi gangguan tidur dapat dilakukan dalam durasi sekitar 30 menit dengan frekuensi dua hingga tiga kali per pekan. Nantinya dapat dilakukan evaluasi setiap kedatangan untuk menyesuaikan modalitas terapi.
Darwin menyebut, ada metode akupresur yang dapat dilakukan secara mandiri di rumah, yaitu metode stimulasi titik akupunktur menggunakan tekanan, misalnya dengan bantuan ibu jari. Beberapa titik akupresur ada pada titik EX-HN3 atau pertengahan kedua alis, GV20 (titik puncak kepala), serta titik HT7 dan PC6 (sekitar pergelangan tangan).
Darwin menuturkan, dalam beberapa penelitian kedokteran telah terbukti bahwa melakukan akupresur pada beberapa titik di tubuh dapat membantu mengurangi gejala gangguan tidur. Dari sisi efek samping, metode akupunktur diklaim aman dan memiliki efek samping yang minimal.
Metode ini tidak menimbulkan kontraindikasi spesifik. Efek sampingnya sebatas rasa pegal dan mengantuk ringan atau muncul lebam. Menurut Darwin, efek samping ini masih tergolong aman.
"Mengatasi gangguan tidur sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter untuk mengetahui penyebabnya serta dapat diberikan saran penanganan yang tepat," kata Darwin seraya menganjurkan agar orang yang sulit tidur melakukan hobi yang dapat merelaksasi pikirian, misalnya dengan berkebun.