Biaya Masjid Camlica yang Dikritik Oposisi Erdogan

Masjid Camlica merupakan megaproyek pemerintahan Erdogan.

Wikipedia
Masjid Camlica, Istanbul.
Rep: Umar Mukhtar Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Biaya terkait dengan pembangunan dan pemeliharaan Masjid Camlıca yang disebut Masjid terbesar di Turki dikabarkan telah melebihi $290 juta atau Rp4 triliun. Masjid itu adalah megaproyek pemerintah Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) Presiden Turki Recep Tayyip Erdoan.

Baca Juga

Dilansir dari turkish minute pada Sabtu (5/6), Masjid yang terletak di Bukit amlıca stanbul itu dirancang untuk menampung 63.000 orang. Bangunan Masjid tersebut merupakan kompleks yang mencakup museum seni Islam Turki, perpustakaan, galeri seni, ruang konferensi dan lokakarya serta tempat parkir untuk menampung 3.500 mobil.  

Mengutip data dari Kota Metropolitan stanbul, yang telah dijalankan oleh oposisi utama Partai Rakyat Republik (CHP) sejak awal 2019, kabar total $290.601.510 telah dihabiskan untuk penerangan, pembersihan, keamanan, dan biaya lain masjid, selain pembangunannya, yang dimulai pada awal 2013. Biaya untuk penerangan masjid berjumlah $6,64 juta.

Hasrat besar Erdogan untuk masjid terlihat dalam data statistik yang dirilis oleh Direktorat Urusan Agama (Diyanet) Turki. Data ini menunjukkan jumlah masjid di negara itu meningkat dari 75.941 pada tahun 2002, ketika AKP mulai berkuasa, menjadi 89.445 pada akhir tahun 2020. 

 

Baru-baru ini, Erdogan meresmikan masjid pertama di Taksim Square yang populer di Istanbul, delapan tahun setelah protes Gezi 2013 yang mengguncang pemerintahannya dimulai di sana. Kapasitasnya menampung 4.000 orang dan menggabungkan fitur Ottoman dan kontemporer. Masjid dibuka pada 28 Mei sebagai bagian dari upaya Erdogan memuaskan basis pemilihannya yang saleh dan konservatif selama periode kesulitan ekonomi.

 

Pembangunan masjid yang dimulai pada 2017 itu dikritik publik. Beberapa oposisi menuduh Erdogan berusaha untuk “mengislamkan” Turki dan menggusur pendiri republik modern sekuler, Mustafa Kemal Atatürk.

 
Berita Terpopuler