Palestina: Netanyahu Picu Ketegangan untuk Selamatkan Karier

Kelompok sayap kanan Israel merencanakan pawai bendera melalui Gerbang Damaskus di Yerusalem Timur - Anadolu Agency

Kelompok sayap kanan Israel merencanakan pawai bendera melalui Gerbang Damaskus di Yerusalem Timur - Anadolu Agency
Red: Christiyaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH - Kementerian Luar Negeri Palestina menuduh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berusaha memanaskan situasi di Yerusalem Timur untuk menyelamatkan karier politiknya.

Baca Juga

"Netanyahu sedang mencoba untuk menggagalkan pembentukan pemerintah 'perubahan' di Israel dengan meledakkan situasi di Yerusalem dan meningkatkan agresi terhadap tempat-tempat suci dan warganya," kata kementerian dalam sebuah pernyataan, Minggu.

Pada Minggu, polisi Israel menahan aktivis Palestina Muna al-Kurd dalam penggerebekan di rumahnya di lingkungan Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur. Kakaknya juga menyerahkan diri ke polisi, beberapa jam setelah penggerebekan.

Sementara itu, kelompok sayap kanan Israel merencanakan pawai bendera pada Kamis melalui Gerbang Damaskus Kota Tua di Yerusalem Timur, sebuah langkah yang diperkirakan akan memicu ketegangan dengan Palestina.

Kementerian mengatakan Netanyahu berusaha untuk menggagalkan pemerintah Israel berikutnya dengan menciptakan ketegangan di Yerusalem Timur dan memicu reaksi keras dari Palestina dan di seluruh wilayah.

Kementerian juga memperingatkan agar Israel tidak merusak upaya internasional dan regional yang bertujuan untuk mengonsolidasikan gencatan senjata dan menghentikan agresi berkelanjutan terhadap warga Palestina.

Pada Rabu lalu, pemimpin oposisi Israel yang ditugaskan untuk membentuk pemerintahan baru, Yair Lapid, berhasil menyelesaikan tugasnya. Keberhasilan itu diproyeksikan bisa mengakhiri jabatan perdana menteri Netanyahu.

Pada April, pengadilan Israel memutuskan untuk mengusir delapan keluarga Palestina dari rumah mereka di lingkungan Sheikh Jarrah demi kelompok pemukim Yahudi.

Langkah itu memicu ketegangan di seluruh wilayah Palestina, di mana Israel melakukan pengeboman selama 11 hari di Jalur Gaza, yang menggugurkan 289 warga Palestina dan melukai ribuan lainnya. Sementara itu, 13 warga Israel juga tewas akibat tembakan roket Palestina dari Gaza.

 
Berita Terpopuler