PM Palestina Bahas Rekonstruksi Gaza dengan Inggris

PM Palestina minta menlu Inggris dobrak status quo dengan mengakui Negara Palestina

AP/Majdi Mohammed
Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh
Rep: Lintar Satria Red: Christiyaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Perdana Menteri Palestina Mohammed Shtayyeh membahas rekonstruksi Jalur Gaza dengan Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab yang berkunjung ke Ramallah. Rekonstruksi ini dianggap penting untuk mencegah agresi Israel berikutnya.

Pada Kamis (27/5) kantor berita WAFA melaporkan Shtayyeh menekankan rekonstruksi Jalur Gaza yang harus sejalan dengan upaya mencegah agresi Israel berikutnya serta mengisi kevakuman politik melalui jalur yang serius dan benar di bawah dukungan internasional.

Ia juga mendesak rekonstruksi dibarengi diakhirinya pendudukan Israel. Lalu disusul dengan kemerdekaan Palestina yang berdaulat dengan batas-batas negara sebelum tahun 1968 dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya.

Shtayyeh juga menekankan sudah waktunya bagi London dan negara-negara Eropa lain mendorong Amerika Serikat (AS) memulai jalur politik yang serius, mendesak Israel mengakhir kebijakan yang merusak solusi dua negara dan melemahkan Otoritas Palestina.

Ia juga meminta Yahudisasi Yerusalem dan pemblokiran Jalur Gaza diakhiri. Shtayyeh meminta Menteri Luar Negeri Inggris mendobrak status quo dengan mengakui Negara Palestina dan mengambil langkah yang diperlukan untuk memboikot produk-produk Israel.

Sementara itu Raab menegaskan kembali upaya Inggris untuk mendorong proses politik berdasarkan solusi dua negara.

Baca Juga

 
Berita Terpopuler