Demi Lovato Ingatkan Bahaya Komentari Berat Badan Orang

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Musisi Demi Lovato mengingatkan penggemarnya untuk berpikir sebelum mengomentari berat badan orang lain. Lovato menyampaikan itu kepada para pengikutnya di media sosial via fitur Instagram Stories.

“Memuji seseorang atas penurunan berat badannya bisa sama berbahayanya dengan mengomentari seseorang atas kenaikan berat badan,” tulis Lovato, seperti dilansir Glamour, Senin (24/5).

Menurut Lovato, jika tidak tahu sejarah seseorang dengan makanannya, maka sebaiknya kita tidak mengomentari tubuh orang lain. Meskipun niatnya baik, tetapi komentar itu bisa membuat orang itu kepikiran.

"Karena meskipun niatmu murni, perkataan itu mungkin membuat orang itu terjaga hingga pukul 02.00, terlalu memikirkan pernyataan yang kita lontarkan,” ujar Lovato.

Lovato pernah berbagi cerita tentang perjuangannya mengatasi gangguan makan. Lovato mencontohkan kasus, apabila di masa lalunya seseorang mengalami gangguan makan parah. Tentunya, komentar soal berat badan dapat memicu lagi trauma dan kesulitan di masa silam. Menurut Lovato, memberi pujian pun tak perlu berlebihan.

Pasalnya, bisa saja orang yang dikomentari itu mulai memupuk pemikiran bahwa lingkungan sekelilingnya lebih menyukai dirinya yang 'langsing'. Atau, justru membatin "lalu apa yang sebelum ini mereka pikir tentang tubuhku?".

Ada alasan mengapa sosok kelahiran Albuquerque, New Mexico, itu amat kerap mengulas soal citra fisik. Sejak usia remaja, Lovato berjuang melawan gangguan makan anoreksia nervosa dan bulimia.

Anoreksia adalah gangguan makan yang menyebabkan seseorang terobsesi dengan berat badan dan apa yang dimakannya. Sementara, bulimia adalah makan berlebihan tapi kemudian memuntahkan kembali untuk menghindari kenaikan berat badan.

"Saya lebih dari sekadar cangkang untuk jiwa saya dan setiap hari saya berjuang mengingatkan diri saya tentang hal itu," ungkap pelantun lagu "Skyscraper" tersebut, dikutip dari laman Music-News, Senin (24/5).