Langit-langit Megah dari Keajaiban Arsitektur Islam

Kebanyakan dari arsitektur memiliki ciri khas dan keunikan dalam hal arsitekturnya

freephotos.biz
Langit-langit Masjid Schwetzingen Jerman.
Rep: Rossi Handayani Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Arsitektur Islam mencakup berbagai gaya sekuler dan religius dari periode awal Islam hingga saat ini. Hal ini mempengaruhi desain dan konstruksi bangunan dan struktur dalam budaya Islam dan seterusnya.  

Baca Juga

Berbagai bangunan di antara ini, masjid, istana, mausoleum, dan tempat suci di seluruh dunia memiliki langit-langit yang megah dan menakjubkan.  Masing-masing memiliki desain dan cerita tersendiri.

Kebanyakan dari mereka memiliki ciri khas dan keunikan dalam hal arsitekturnya. Berikut sejumlah bangunan dengan langit-langit yang indah dilansir dari laman Muslim Heritage:

 

 

- Mesir: Masjid al-Sultan Barquq, Kairo

Apabila berselancar di internet, bangunan ini sebagian besar dibagikan dengan nama Masjid Al Soltan Qalawoon. Akan tetapi beberapa orang Mesir mengklaim ini adalah Masjid dan Madrasah Sultan Barquq.

Dibuka pada 1386. Nama arsiteknya adalah Shihab al-Din Ahmad ibn Muhammad al Tuluni. Gaya arsitekturnya adalah Bahri Mamluk. Madrasah-Khanqah Sultan Barquq terletak di Jalan El Muiz Li Din Allah di sebelah Masjid dan Madrasah Kamil Ayyub dan Madrasah El Nasir.  

Kompleks ini terdiri dari Khanqah atau rumah sakit untuk siswa Sufi, Madrasah atau sekolah yang menjadi tempat ibadah dan studi Alquran dan petunjuk kenabian, dan sebuah mausoleum berdiri di salah satu sudut Madrasah. Itu didirikan oleh Sultan Barquq yang merupakan Bahri Mamluk pertama yang naik tahta Mesir pada 1382. 

- India: Taj Mahal, Agra

Dibuka pada 1648, nama Arsiteknya adalah Ustad Ahmad Lahouri dan Ustad Isa. Gaya arsitekturnya adalah Mughal Persia. Taj Mahal merupakan mausoleum marmer putih yang terletak di tepi selatan Sungai Yamuna di kota Agra, India. Pada 1632 kaisar Mughal Shah Jahan menugaskan agar tempat itu untuk menampung makam istri kesayangannya yang ke tiga, Mumtaz Mahal.

 

 

- Iran: Masjid Sheikh Lotfollah, Isfahan

Dibuka pada tahun 1619. Nama arsiteknya adalah Baha al-din al-Amili dan Ustad Mohammad Reza Isfahani.  Gaya arsitekturnya adalah Isfahani. Masjid Sheikh Lotfollah adalah salah satu mahakarya arsitektur arsitektur Iran Safawi, berdiri di sisi timur Alun-alun Naghsh-i Jahan, Isfahan, Iran. Pembangunan masjid dimulai pada 1603 dan selesai pada 1619. Dibangun oleh kepala arsitek Syekh Bahai, pada masa pemerintahan Shah Abbas I dari dinasti Safawi.

- Irak: Masjid Jalil Khayat, Arbil

Dibuka pada 2007, ini dibangun oleh Jalil Hayat. Gaya arsitekturnya berasal dari Mesir dan Ottoman. Masjid Jalil Khayat diresmikan di Arbil pada 19 Januari 2007, setelah dibangun selama bertahun-tahun. Jalil Khayat, salah satu orang terkenal dan kaya di Arbil, membangun masjid itu. Putranya dengan bangga mengambil alih proyek tersebut setelah Khayat meninggal dunia pada  2005. Salah satu putra Khayat, Haji Dara mengungkapkan kegembiraannya karena mereka dapat menyelesaikan proyek amal ini, dan menyaksikan Maulid pertama di masjid baru mereka.

- Yordania: Jabal al-Qal'a (Benteng Amman), Amman

Bukit Benteng (Jabal al-Qal’a) di tengah Amman diduduki sejak periode Neolitikum, dan dibentengi selama Zaman Perunggu (1800 SM). Reruntuhan di atas bukit saat ini berasal dari Romawi hingga Islam awal.  Nama Amman berasal dari 'Rabbath Ammon' atau 'Great City of the Ammonites'

Pada zaman kuno, Amman dengan wilayah sekitarnya secara berturut-turut diperintah oleh negara adidaya di Timur Tengah saat itu: Asyur (abad ke-8 SM), Babilonia (abad ke-6), Ptolemies, Seleukia (abad ketiga SM), Roma (abad ke-1 SM), dan Umayyah (abad ke-7 M).  

 

 

- Maroko: Masjid Hassan II, Casablanca

Dibuka pada 1993, konteks sejarah masjid dimulai dengan wafatnya Raja Mohammed V pada 1961. Raja Hassan II telah meminta pengrajin terbaik di negara itu untuk maju dan menyerahkan rencana pembuatan makam untuk menghormati raja yang telah meninggal. 

Pembangunannya ditugaskan oleh Raja Hassan II untuk menjadi bangunan paling ambisius yang pernah dibangun di Maroko. Ini dirancang oleh arsitek Prancis Michel Pinseau, yang pernah tinggal di Maroko dan dibangun oleh kelompok teknik sipil Bouygues.

- Palestina: Dome of the Rock, Yerusalem

Dibuka pada 691, nama arsiteknya yakni Raja ibn Haywah dan Yazid Ibn Salam. Gaya arsitekturnya keislaman dan Bizantium. Dome of the Rock sekarang menjadi salah satu karya arsitektur Islam tertua. Itu disebut sebagai landmark Yerusalem yang paling dikenal.

 

 

 

 

 
Berita Terpopuler