Dunia Kecam Israel, Desak Sudahi Penjajahan ke Palestina

Seruan "Free Palestine!" dan "Long Live Intifada!" bergema di mana-mana.

Republika/Dadang Kurnia
Pendemo di depan gedung DPRD Jawa Timur, Kota Surabaya pada Senin (17/5), menginjak bendera Israel.
Red: Karta Raharja Ucu

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Kamran Dikarma, Mabruroh, Meiliza Laveda, Dea Alvi Soraya

Dunia kian padu dalam menyuarakan kecaman terhadap kekerasan dan penjajahan yang dilakukan negara Zionis Israel terhadap Palestina. Jutaan warga dunia bersatu dalam aksi membela Palestina dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Di Amerika Serikat, negara yang secara politis paling dekat dengan Israel, ribuan warga turun ke jalan-jalan sejak Sabtu (15/5) dan berlanjut hingga Senin (17/5) kemarin. Aksi unjuk rasa digelar merentang dari Los Angeles di pantai barat hingga New York di timur melintasi Boston, Chicago, Philadelphia, Atlanta, Oklahoma, dan Ohio.

Seruan "Free Palestine!" dan "Long Live Intifada!" bergema di mana-mana. Di Atlanta, seruan "We can't breathe since 1948" menghubungkan perjuangan pembebasan Palestina dengan gerakan Black Live Matter.

Warga Palestina terlihat di sekitar rudal yang tidak meledak yang ditembakkan oleh pesawat tempur Israel, setelah serangan udara Israel, di Kota Gaza, 19 Mei 2021. - (EPA/MOHAMMED SABER)


Terkini, ratusan demonstran berkumpul di depan Markas PBB di New York pada Senin (17/5). Mereka datang mengecam Dewan Keamanan PBB yang belum bisa berbuat apa-apa atas kekerasan Israel. Bahkan, di kalangan warga Yahudi AS, merujuk survei terbaru Pew Research, tinggal 34 persen yang menolak Israel diberi sanksi atas pelanggaran yang dilakukan negara itu.

Secara politik, menurut the Guardian, Presiden AS Joe Biden kian terasing dalam pembelaan mati-matiannya terhadap Israel. Golongan progresif dan umat Islam Amerika Serikat yang jadi lumbung suaranya pada pilpres lalu terus mempertanyakan dukungan tanpa syarat AS ke Israel.

"Pengeboman ini terjadi dengan dukungan AS," cicit legislator Partai Demokrat Alexandria Ocasio-Cortez.

Presiden Joe Biden turun dari Air Force One untuk naik Marine One di Pangkalan Angkatan Udara Andrews, Md., Rabu, 19 Mei 2021. - (AP/Andrew Harnik)


Ribuan orang juga menggelar protes terhadap kekejaman Israel dan membela kemerdekaan Palestina di London, Inggris. Sejarah mencatat bahwa Inggris adalah salah satu sponsor negara Israel melalui Deklarasi Balfour pada 1917. Mereka berbaris di Kedutaan Besar Israel sambil berteriak "Bebaskan Palestina".

"Hari ini kami sudah cukup terlibat dalam kekerasan ini. Terima kasih telah mendukung kami," kata Duta Besar Palestina untuk Inggris Husam Zumlot yang juga hadir.

Para pengunjuk rasa berteriak Free Palestine saat pawai pro-Palestina yang menuntut diakhirinya serangan militer Israel terhadap Palestina, di tengah kota Manhattan, New York. (REUTERS/Darren Ornitz) -


Mantan pemimpin Partai Buruh Jeremy Corbyn juga berbicara pada demonstran yang berkumpul di luar Kedubes Israel. "Ini adalah gerakan keadilan sedunia. Tanah Palestina dirampas dan rakyatnya dibunuh di rumah mereka. Ini semua ilegal," ujar dia dilansir BBC.

Unjuk rasa juga dilakukan di kota-kota Eropa lainnya, seperti di Warsawa, Polandia; Berlin di Jerman; Milan, Italia; Madrid, Spanyol; Oslo, Norwegia; Amsterdam, Belanda; Siprus; Luksemburg; Istanbul Turki, dan lainnya. Pada Senin (17/5), ribuan orang berpartisipasi mengibarkan bendera Palestina dan meneriakkan slogan-slogan mendukung rakyat Palestina di Toronto, Kanada. Aksi juga sebelumnya digelar di Afrika Selatan dan Kenya serta Selandia Baru dan Australia.

Di antara para pengunjuk rasa sebagian bahkan menentang larangan berkumpul dan harus berhadap-hadapan dengan polisi demi menyuarakan pembelaan untuk Palestina. Di antaranya di Paris, Prancis, dan di Kashmir bagian India di mana 20 pengunjuk rasa ditangkap.

Para pengunjuk rasa memegang spanduk bertuliskan dalam bahasa Spanyol, Tidak untuk genosida Palestina, selama demonstrasi melawan Israel dan untuk mendukung warga Palestina, di Buenos Aires, Argentina, pada hari Senin, 17 Mei 2021. - (AP Photo/Victor R. Caivano)


Di negara-negara mayoritas Muslim, aksi digelar di Kenya, Nigeria, Tunisia, Maroko, Mesir di Afrika; Yordania, Qatar, Irak, Iran, Lebanon di Timur Tengah; hingga Pakistan di Asia Selatan. Di Asia Tenggara, netizen Indonesia dan Malaysia yang kerap berseteru kini bersatu membombardir media sosial dengan pesan-pesan pro Palestina.

Sejauh ini Dewan Keamanan PBB tak kunjung menerbitkan resolusi terkait kekerasan di Palestina karena masih dihalangi hak veto Amerika Serikat. Sementara negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) berencana membawa resolusi ke Rapat Umum PBB.

Demonstran Turki meneriakkan slogan-slogan selama protes di luar kedutaan besar Israel, di Ankara, Turki, Sabtu, 8 Mei 2021. Jemaah Palestina bentrok dengan polisi Israel Jumat malam di kompleks masjid Al-Aqsa. - (AP/Burhan Ozbilici)


Kendati demikian, media Israel Haaretz mengungkapkan bahwa diplomat-diplomat di Israel mulai gerah dengan ramainya kecaman. Mereka meyakini, dukungan internasional dari sejumlah negara sekutu juga mendekati akhir. Pada akhirnya, tekanan itu setidaknya akan memaksa Israel melakukan gencatan senjata. n ed: fitriyan zamzami

 
Berita Terpopuler