China ke Israel: Hentikan Hancurkan Rumah Warga Palestina!

China meminta AS ikut memikul tanggung jawab untuk akhir konflik di Jalur Gaza.

AP Photo/Hatem Moussa
Pemandangan gedung 11 lantai yang menampung kantor AP dan media lainnya di Kota Gaza terlihat beberapa saat setelah pesawat tempur Israel menghancurkannya, Sabtu, 15 Mei 2021.
Rep: Kamran Dikarma Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- China menyerukan Amerika Serikat (AS) memainkan peran konstruktif untuk mengakhiri konflik di Jalur Gaza. Beijing meminta Washington berhenti memblokir upaya PBB yang menuntut diakhirinya pertumpahan darah di sana.

“Kami menyerukan AS memikul tanggung jawabnya dan mengambil posisi yang tidak memihak untuk mendukung Dewan (Keamanan PBB) dan memainkan perannya dalam mendinginkan situasi serta membangun kembali kepercayaan untuk solusi politik,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Zhao Lijian dalam konferensi pers pada Senin (17/5).

Zhao menegaskan, China mengutuk keras kekerasan dan serangan terhadap warga sipil. Beijing pun menyerukan agar serangan udara, darat, dan roket serta tindakan lain yang memperburuk situasi segera diakhiri.

China meminta Israel menahan diri dan secara efektif mematuhi resolusi PBB yang relevan. “Hentikan penghancuran rumah-rumah rakyat Palestina, hentikan pengusiran orang-orang Palestina, dan berhenti memperluas program permukiman, hentikan ancaman kekerasan serta provokasi terhadap Muslim dan mempertahankan serta menghormati status quo sejarah Yerusalem sebagai situs suci agama,” kata Zhao.

Sebelumnya, China menyesalkan langkah AS memblokir pernyataan Dewan Keamanan PBB yang menekankan pentingnya upaya internasional lebih besar untuk menghentikan pertumpahan darah dalam konflik Israel-Palestina. Saat ini, China diketahui memegang jabatan presiden di badan beranggotakan 15 negara tersebut.

“Sayangnya, hanya karena halangan satu negara, Dewan Keamanan belum dapat berbicara dengan satu suara (tentang konflik Israel-Palestina),” kata Menteri Luar Negeri China Wang Yi dalam sesi virtual pada Ahad (16/5), dikutip laman Al Arabiya.


Baca Juga

Wang mengisyaratkan ada konsekuensi yang bakal muncul atas kegagalan Dewan Keamanan PBB bersikap satu suara. “Kami meminta AS untuk memikul tanggung jawabnya,” ujarnya.

Wang menyebut saat ini negaranya telah memperluas perannya di kancah global. Beijing pun menyambut baik jika dipercaya menjadi tuan rumah pembicaraan antara perwakilan Israel dan Palestina.

AS memang enggan memberi jalan kepada Dewan Keamanan PBB untuk terlibat dalam konflik Israel-Palestina. Washington menilai, pengadopsian deklarasi bersama tentang situasi terkini tidak akan membantu meredakan situasi dan dapat menjadi bumerang. AS mengatakan, pihaknya bekerja di belakang layar guna mengatasi eskalasi ketegangan Israel-Palestina.

 
Berita Terpopuler