Abbas Sebut Persatuan Sangat Penting untuk Hadapi Agresi

Abbas membatalkan perayaan resmi Idul Fitri

EPA/WILL OLIVER
Pengunjuk rasa pro-Palestina mengambil bagian dalam demonstrasi di luar Departemen Luar Negeri AS di Washington, DC, AS, 11 Mei 2021.
Rep: Rizky Jaramaya Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID, RAMALLAH -- Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyebut persatuan rakyat Palestina sangat penting dalam menghadapi agresi yang mempengaruhi semua rakyat Palestina di Gaza dan Tepi Barat, dan Yerusalem. Untuk itu, Abbas membatalkan perayaan resmi Idul Fitri 

Baca Juga

Juru Bicara Kepresidenan Palestina mengatakan  Abbas menghubungi anggota Komite Sentral Fatah Ahmed Helles, Gubernur Gaza Utara Salah Abu Warda, dan pejabat lainnya di Jalur Gaza, untuk menindaklanjuti agresi Israel yang sedang berlangsung. Sebanyak 35 warga Palestina termasuk sepuluh anak dan seorang wanita hamil meninggal dunia dalam serangan tersebut.

 

Ketegangan memuncak di daerah Sheikh Jarrah, setelah pengadilan Israel memerintahkan penggusuran terhadap warga Palestina. Jaksa Agung Israel menangguhkan sidang terkait rencana penggusuran warga Palestina di Yerusalem. Sidang ini dapat menuai lebih banyak kekerasan di Yerusalem dan meningkatkan kekhawatiran internasional.

Mahkamah Agung Israel pada Senin (10/5) mendengarkan banding terhadap rencana penggusuran beberapa keluarga Palestina dari lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur, yaitu sebuah daerah yang direbut Israel dalam perang tahun 1967. Pengadilan yang lebih rendah telah mendukung klaim pemukim Yahudi atas tanah Palestina. Palestina menilai keputusan ini sebagai upaya Israel untuk mengusir mereka dari Yerusalem.

 

 

Para pemohon meminta kepada pengadilan untuk meminta pendapat hukum dari Jaksa Agung Avichai Mandelblit. Hal ini membuka jalan bagi sidang hari Senin untuk ditunda dan kemungkinan dia bisa membantah penggusuran tersebut. Seorang juru bicara Mandelblit mengatakan pengadilan setuju untuk menerima pengajuan di masa depan dari jaksa agung dan bahwa sesi baru akan dijadwalkan dalam 30 hari.

"Saya sangat optimis karena keputusan pengadilan. Kami duduk di sini di negara kami, di tanah kami. Kami tidak akan menyerah," kata Nabil al-Kurd salah satu warga Palestina yang menghadapi penggusuran.

Pemerintah Israel telah mengecilkan keterlibatan negara dalam kontroversi di Sheikh Jarrah. Kementerian Luar Negeri Israel menyebutnya sebagai perselisihan real estate antara pihak swasta.

Namun hal tersebut tidak mengurangi kekhawatiran di Eropa dan di antara kekuatan regional seperti Yordania dan Uni Emirat Arab. Mereka mengutuk perilaku Israel di sekitar Yerusalem Timur.

Ketegangan di Yerusalem Timur telah meluas menjadi bentrokan antara polisi Israel dan warga Palestina di sekitar Masjid al-Aqsa. Konfrontasi pecah antara warga Palestina dan polisi Israel di beberapa bagian Yerusalem Timur pada Ahad (9/5), termasuk di Sheikh Jarrah dan di luar Kota Tua serta di Haifa, yaitu kota campuran Arab-Yahudi di Israel utara.

 
Berita Terpopuler