Telanjur Mudik Saat Pandemi, Lakukan 4 Hal Ini

Kesalahan yang sering terjadi adalah orang-orang makan bersama sambil mengobrol.

ANTARA/Arif Firmansyah
Sejumlah warga berkumpul dan makan bersama. ilustrasi
Rep: Adysha Citra Ramadhani Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Adanya temuan 4.123 kasus positif Covid-19 dari random testing terhadap 6.742 pemudik belum lama ini tentu memunculkan kekhawatiran tersendiri. Namun, sebagian orang mungkin sudah telanjur pulang ke kampung halaman dan bertemu dengan keluarga tercinta.

"Ini sudah telanjur mudik, para pemudik sudah ada di kampung misalnya, yang penting adalah protokol kesehatan di antara mereka," kata praktisi kesehatan dan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Dr dr Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH MMB saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (11/5).

Prof Ari dan pakar paru Indonesia Dr dr Erlina Burhan MSc SpP(K) membagikan beberapa imbauan yang perlu dilakukan oleh masyarakat bila telanjur mudik di tengah pandemi Covid-19. Berikut ini adalah empat imbauan di antaranya.

Anggap Semua OTG
Dalam situasi seperti ini, Prof Ari mengatakan sebaiknya setiap orang menganggap diri sendiri dan orang lain sebagai orang tanpa gejala (OTG). Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kehati-hatian dalam beraktivitas selama mudik.

Hal senada juga diungkapkan oleh Dr Erlina. Dengan menganggap semua orang adalah OTG, orang-orang akan lebih terdorong untuk melindungi diri dengan patuh terhadap protokol kesehatan.

"Jangan sampai berpikir, ah Covid-19 nggak ada di tempat kita, adanya di tempat orang lain," ujar Dr Erlina saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (11/5).

Pantau Gejala
Prof Ari mengatakan masa inkubasi dalam kasus Covid-19 bisa mencapai 14 hari. Oleh karena itu, pemudik dan keluarga di kampung halaman perlu melihat dan mewaspadai kemunculan gejala terkait Covid-19 dalam kurun waktu ini.

"Misal ada gejala-gejala kan harus periksa ke dokter untuk dipastikan (Covid-19 atau bukan)," jelas Prof Ari.

Baca Juga

Patuhi Protokol Kesehatan
Meski mengunjungi keluarga atau kerabat dekat di kampung halaman, penerapan protokol kesehatan tetap harus diperhatikan. Tetap gunakan masker hingga jaga jarak selama beraktivitas.

Salah satu kegiatan yang mungkin tak terelakkan saat mudik adalah makan bersama. Dalam situasi seperti ini, masker bisa dibuka dalam waktu singkat selama menyantap makanan dan minuman, misalnya selama 10 menit.

Akan tetapi, Prof Ari mengingatkan agar kegiatan makan dan minum ini sebaiknya tidak disertai dengan mengobrol. Kesalahan yang sering terjadi adalah orang-orang makan bersama sambil mengobrol dan seusai makan tidak langsung mengenakan masker kembali.

"Jangan sambil ngobrol dan selesai makan masih buka masker juga, hal-hal seperti ini harus dihindarkan," ucap Prof Ari.

Jangan Kembali ke Kota Asal Sebelum Negatif
Pemudik yang terkonfirmasi positif Covid-19 diharapkan menyelesaikan terlebih dahulu terapi pengobatan atau masa karantina di kampung halaman. Jangan kembali ke kota asal sebelum terbukti sudah negatif dari Covid-19.

"Saya juga menyarankan pemerintah daerah, DKI misalnya, juga melakukan pengetatan untuk orang-orang yang masuk (seusai mudik)," ungkap Prof Ari.

Hal ini mungkin bisa dilakukan dengan menerapkan pemeriksaan rapid test antigen. Agar biaya yang keluar tidak terlalu bisa, pemeriksaan ini bisa dilakukan dengan sampling. Misalnya, dilakukan pemeriksaan di beberapa tempat dan di waktu tertentu untuk mengetahui perkiraan seberapa besar orang masuk ke kota tersebut dan positif Covid-19.

Dr Erlina juga menyarankan hal serupa. Menurut Dr Erlina, akan lebih baik bila pemudik yang akan pulang ke kota asal melakukan tes Covid-19 terlebih dahulu. Salah satunya adalah tes swab PCR.

"Kalau positif jangan berangkat," jelas Dr Erlina.

 
Berita Terpopuler