Satgas: Perketat Penjagaan di Pintu Masuk Indonesia

Pemerintah telah memutuskan untuk menghentikan sementara penerbangan charter.

ANTARA/Muhammad Iqbal
Satuan Tugas Penanganan Covid-19 meminta petugas di lapangan yang berjaga di pintu-pintu masuk Indonesia agar memperketat pengawasan perbatasan terhadap kedatangan. (Foto sejumlah pesawat dari berbagai maskapai parkir di apron Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten)
Rep: Dessy Suciati Saputri     Red: Ratna Puspita

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Satuan Tugas Penanganan Covid-19 meminta petugas di lapangan yang berjaga di pintu-pintu masuk Indonesia agar memperketat pengawasan perbatasan terhadap kedatangan Warga Negara Asing (WNA). Petugas wajib melakukan screening dan karantina untuk mencegah masuknya kasus dari luar negeri.

Baca Juga

“Harap petugas mengerti bahwa sudah ada kasus mutasi yang ditemui dalam beberapa waktu ke belakang dan hal ini harus kita hentikan,” kata Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, Selasa (11/5).

Berdasarkan hasil rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), pemerintah telah memutuskan untuk menghentikan sementara penerbangan charter selama masa peniadaan mudik. Selain itu, para pekerja migran Indonesia juga diimbau untuk menunda kepulangannya untuk mencegah kasus impor di Indonesia.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, tiga varian baru dari mutasi Covid-19 yang masuk dalam kategori virus yang relatif berbahaya versi WHO telah ditemukan di Indonesia. Tiga varian baru tersebut yakni varian dari London atau B117, varian dari Afrika Selatan atau B1351, dan varian dari India atau B1617.

Ketiga varian baru itupun disebutnya telah banyak ditemukan di daerah Sumatera dan juga Kalimantan.

“Jadi memang penyebarannya relatif cukup banyak di daerah Sumatera dan daerah Kalimantan,” kata Budi di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (10/5).

Menurut Budi, varian baru Covid-19 ini masuk ke Indonesia dari Arab Saudi, Afrika, India, dan juga Malaysia. Mutasi asal Inggris pun telah ditemukan di Indonesia sejak Januari lalu dan menyebar di Jawa, Sumatera, Kalimantan, serta Bali. Sedangkan mutasi asal Afrika Selatan ditemukan di Bali dan varian asal India banyak ditemukan di Sumatera Selatan serta Kalimantan Tengah. 

 
Berita Terpopuler