Taiwan Sebut China dengan Jahat Halangi Akses ke WHO

China memberi sinyal tidak akan membiarkan Taiwan menghadiri pertemuan WHO

cnreviews.com
Bendera Taiwan. Taiwan menuduh China 'dengan jahat' menghalangi mereka akses ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan menempatkan politik di atas kesehatan masyarakat.
Rep: Lintar Satria Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Taiwan menuduh China 'dengan jahat' menghalangi akses mereka ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan menempatkan politik di atas kesehatan masyarakat. Hal itu disampaikan setelah Beijing memberi sinyal tidak akan membiarkan Taiwan menghadiri pertemuan WHO.

Baca Juga

Amerika Serikat (AS) dan negara-negara kaya yang tergabung dalam Group of Seven (G7) meminta agar Taiwan yang diklaim China tapi dikelola dengan demokratis diizinkan menghadiri pertemuan pembuat keputusan WHO. Majelis Kesehatan Dunia akan digelar 24 Mei mendatang.

Pada Senin (10/5) kemarin, Kementerian Luar Negeri China mengatakan, Taiwan harus menerima bagian dari China bila ingin mendapatkan akses ke lembaga-lembaga internasional, sesuatu yang tidak akan dilakukan Pemerintah Taiwan.

China juga mengatakan 'telah membuat kesepakatan yang tepat' untuk partisipasi Taiwan dalam isu kesehatan di panggung internasional. Menteri Luar Negeri Taiwan Joanne Ou mengatakan China berbohong dan mengelabui masyarakat internasional.

"Langkah jahat China adalah hambatan utama kegagalan WHO memasukan Taiwan dalam diskusi teknis," kata Ou, Selasa (11/5).

"Hal ini juga menunjukkan China melanjutkan aksi tirani menempatkan politik di atas kesehatan dan hak asasi manusia," tambahnya.

 

Ia menambahkan hanya pemerintah yang dipilih rakyat yang dapat mewakili rakyat Taiwan di WHO dan lembaga-lembaga lainnya bukan China. Taiwan bukan anggota sebagian besar organisasi internasional seperti WHO karena keberatan dari China yang menganggap pulau itu sebagai salah satu provinsinya bukan negara sendiri.

Pejabat hukum WHO Steve Solomon mengatakan WHO masih bekerja sama dengan pakar-pakar teknis pandemi dari Taiwan. Tetapi keputusan mengundang Taiwan untuk menjadi pemantau dalam pertemuan WHO berada di tangan negara anggota.

Sejumlah diplomat mengatakan undangan semacam itu harus melalui pemungutan suara. China dapat dengan mudah mengumpulkan suara untuk memblokirnya. 

 
Berita Terpopuler