Imam Besar Al-Azhar: Warga Palestina Teguh Menjaga Al-Aqsa

Imam Besar Al-Azhar menyebut tindakan Isarel memalukan.

Arab News
Imam Besar Al Azhar
Rep: Meiliza Laveda Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO – Imam Besar Al-Azhar, Prof Dr Ahmed el-Tayeb mengatakan dunia bungkam secara memalukan terhadap pelanggaran dan aksi “terorisme” yang dilakukan oleh para zionis kepada warga Palestina dan Masjid Al-Aqsa. Polisi Israel telah bentrok dengan warga Palestina di distrik Sheikh Jarrah, Yerusalem yang sejauh ini mengakibatkan lebih dari 300 orang terluka.

Baca Juga

Terlepas dari kecaman internasional dan seruan untuk menahan diri, polisi Israel mengutuk tindakan warga Palestina selama bulan suci Ramadhan. Dalam sebuah unggahan Facebook, Ahmed menyebut warga Palestina akan selamanya teguh dan tetap melanjutkan perjuangan untuk mempertahankan tanah mereka. Termasuk memperjuangkan menjaga Masjid Al-Aqsa, kiblat pertama dan situs suci ketiga dalam Islam.

“Saya dengan rendah hati memberi hormat kepada orang-orang yang tertindas ini. Ya Allah Maha Penyayang, berilah orang-orang tertindas Palestina kemenangan dan selimuti mereka dengan perlindungan dan perhatian Anda,” kata Ahmed, dilansir Egypt Today, Selasa (11/5).

 

 

Kementerian Luar Negeri Mesir pada Jumat lalu mengumumkan dalam pernyataannya bahwa Mesir mengutuk serangan yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina. Mereka mendesak otoritas Israel untuk bertanggung jawab di bawah hukum internasional dengan memberikan perlindungan yang diperlukan bagi warga Palestina dan menghormati hak mereka untuk melakukan ritual keagamaan.

Kementerian juga mendesak Israel untuk menghentikan praktik tindakan apa pun yang melanggar kesucian Masjid Al-Aqsa. Mereka menyatakan penolakannya terhadap semua upaya Israel untuk mengubah identitas Arab, Islam, dan Kristen Al-Quds dan menghapus status historis serta hukumnya.

“Mesir dengan keras menolak praktik dan tindakan ilegal yang menargetkan hak-hak yang sah dan tidak dapat dicabut dari Palestina,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Ahmed Hafez.

Dia menambahkan pembangunan permukiman baru Israel dan penyitaan tanah Palestina dengan melakukan penggusuran warga Palestina dari tanah yang merupakan hak mereka melanggar hukum internasional. Tindakan ini merusak semua peluang untuk mewujudkan solusi dua negara dan mengancam keamanan.

Hafez mengecam keras rencana penggusuran puluhan keluarga Palestina oleh Israel dari lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur. Dia mencap tindakan ini sebagai pelanggaran terhadap legitimasi internasional dan hukum humaniter internasional dan kelanjutan dari penggusuran paksa warga Palestina dari rumah mereka. n Meiliza Laveda

 

 

 
Berita Terpopuler