Ratusan Warga Palestina Terluka dalam Serangan Polisi Israel

Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan 228 orang dibawa ke rumah sakit

Sedikitnya 305 orang terluka ketika polisi Israel menyerbu Masjid al-Aqsa di Yerusalem Timur dan menyerang warga Palestina yang sedang berjaga untuk mencegah penggerebekan oleh ekstremis Yahudi pada Senin (10/5).
Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Sedikitnya 305 orang terluka ketika polisi Israel menyerbu Masjid al-Aqsa di Yerusalem Timur dan menyerang warga Palestina yang sedang berjaga untuk mencegah penggerebekan oleh ekstremis Yahudi pada Senin (10/5).

Baca Juga

Dalam sebuah pernyataan, Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan bahwa 228 orang dibawa ke rumah sakit untuk perawatan dan tujuh di antaranya berada dalam kondisi kritis. Badan amal itu sebelumnya mengatakan bahwa sejumlah karyawannya dicegah memasuki Masjid Al-Aqsa.

Menurut reporter Anadolu Agency di lapangan, pasukan Israel menyerang wartawan di Masjid al-Aqsa saat mereka meliput di situs suci tersebut. Fotografer Anadolu Agency, Fayez Abu Rumaila, juga diserang oleh pasukan Israel saat dia meliput situasi di dalam Masjid Al-Aqsa.

Mustafa Kharouf, jurnalis foto Anadolu Agency, juga terluka di bagian dada akibat peluru karet. Dia kemudian dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Ribuan warga Palestina menggelar aksi protes di dalam kompleks Masjid al-Aqsa yang terletak di Kota Tua Yerusalem, usai melaksanakan salat subuh. Mereka kemudian tinggal di sana untuk menjaga masjid dari penggerebekan ekstremis Yahudi.

Menyiapkan barikade di beberapa titik Haram al-Sharif, bangunan utama al-Aqsa, mereka meneriakkan slogan-slogan untuk masjid dan mengatakan mereka tidak akan pergi dari sana. Polisi Israel kemudian menggerebek masjid dan menggunakan gas air mata, peluru karet dan granat kejut dalam bentrokan dengan warga Palestina, yang menanggapinya dengan melempar batu.

Perang agama melawan warga Palestina

 

Kelompok Hamas mengatakan Israel sedang melancarkan "perang agama melawan jamaah Palestina" di Kota Yerusalem. "Apa yang terjadi di dalam Masjid Al-Aqsa pada saat penyerbuan dan penyerangan jamaah adalah bukti kebrutalan pendudukan Zionis," kata Muhammad Hamadeh, juru bicara Hamas untuk Yerusalem.

Dia meminta warga Palestina untuk tetap teguh dan mencegah pemukim memasuki Al-Aqsa. Hamadeh menganggap Israel bertanggung jawab atas serangannya ke Masjid al-Aqsa dan mengatakan bahwa pendudukan akan membayar mahal.

Ekstremis Yahudi menyerbu Masjid al-Aqsa untuk merayakan Perang Enam Hari pada 1967, saat Israel menduduki Yerusalem Timur dan menyebut peristiwa itu sebagai "Hari Yerusalem" menurut kalender Ibrani. Organisasi Yahudi ekstremis menyerukan penggerebekan Masjid al-Aqsa pada Ahad dan Senin untuk memperingati hari itu.

Bagi umat Islam, Al-Aqsa merupakan situs tersuci ketiga di dunia setelah Makkah dan Madinah, sementara umat Yahudi menyebut daerah itu sebagai Gunung Bait Suci, tempat dua kuil Yahudi berdiri pada zaman kuno. Israel secara ilegal menduduki Yerusalem Timur, tempat Al-Aqsa berada, sejak Perang Arab-Israel 1967 dan mencaplok seluruh kota pada 1980 kemudian mengklaimnya sebagai ibu kota negara Yahudi.

 
Berita Terpopuler