Rupiah Perkasa Karena Naiknya Cadangan Devisa?

Cadangan devisa Indonesia yang naik ikut menguatkan nilai tukar rupiah

Antara/Ari Bowo Sucipto
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS
Rep: Anadolu Red: Elba Damhuri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah diperdagangkan menguat pada level Rp14.285 per dolar Amerika Serikat seiring kenaikan cadangan devisa yang diumumkan Bank Indonesia, Jumat.

Ibrahim Assuaibi, Direktur TRFX Garuda Berjangka mengatakan cadangan devisa sebesar USD138,8 miliar pada April ini merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah Indonesia.

“Cadangan devisa yang kuat mencerminkan bahwa BI punya amunisi yang kuat untuk stabilisasi nilai tukar rupiah,” ujar dia dalam Analisa harian.

“Saat nilai tukar stabil, investor akan lebih merasa aman dan nyaman berinvestasi di Indonesia,” lanjut dia.

"Penguatan rupiah ini juga dipengaruhi pelemahan dolar," kata Ibrahim.

Dolar merosot ke level terendah satu minggu dan patokan imbal hasil treasury 10 tahun turun mendekati level terendah dua minggu.

 

Sumber: https://www.aa.com.tr/id/ekonomi/cadangan-devisa-naik-rupiah-menguat-/2232651

Di Amerika jumlah klaim pengangguran awal turun menjadi 498.000, terendah sejak pertengahan Maret tahun lalu saat mulai pandemi Covid-19.

“Investor sekarang menunggu laporan ketenagakerjaan April, termasuk non-farm payrolls, di kemudian hari,” ujar dia.

Dengan perkiraan tentang kemungkinan jalur solid Amerika menuju pemulihan ekonomi, kekhawatiran inflasi yang tak terkendali juga meningkat.

China juga merilis data positif pada hari sebelumnya, dengan Caixin Services PMI untuk April di 56,3 lebih baik dari perkiraan.

Data perdagangan April juga lebih baik dari yang diharapkan, dengan ekspor tumbuh 32,3 persen, impor tumbuh 43,1 persen dan neraca perdagangan surplus USD42,86 miliar.

 

Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir April 2021 mencapai 138,8 miliar dolar AS. 

Nilai ini meningkat dibandingkan dengan posisi akhir Maret 2021 yang sebesar 137,1 miliar dolar AS.

"Peningkatan posisi cadangan devisa pada April 2021, terutama dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan jasa serta penarikan pinjaman luar negeri pemerintah," kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono di Jakarta, Jumat (7/5).

Ia memastikan posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 10,0 bulan impor atau 9,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Selain itu, ia menambahkan posisi cadangan devisa ini berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

BI menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. 

Ke depan, BI memandang cadangan devisa tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam mendorong pemulihan ekonomi.

 
Berita Terpopuler