200 Jamaah Terluka Kala Polisi Israel Serang Masjid al Aqsa

200 jamaah terluka setelah pasukan Israel menyerang Masjid al Aqsa pada Jumat malam

Anadolu Agency
Kondisi Masjidil Aqsa pasca penyerangan polisi Israel jumat malam (7/5/2021).
Red: Muhammad Subarkah

IHRAM.CO.ID, Pasukan Israel pada 7 Mei (Jumat kemarin) melancarkan serangan dan melukai jamaah Muslim di masjid Al-Aqsa pada malam hari Al-Quds (hari Yerusalem).

Menurut halaman bulan sabit Merah Palestina, 200 orang Palestina telah terluka dan 88 orang telah dirawat di rumah sakit di Yerusalem, dengan banyak luka yang berhubungan dengan kepala dan mata.

Dalam insiden yang terjadi pada hari itu, petugas polisi Israel menyerang jamaah, yang sedang menjalankan ibadah Ramadhan Jumat terakhir di masjid Al-Aqsa, yang merupakan situs tersuci ketiga bagi umat Islam.

Laman media Middle East Eye juga melaporkan bahwa jamaah diserang dengan gas air mata, granat suara, dan peluru baja berlapis karet dalam bentrokan yang meletus.

Para jamaah diserang di dalam halaman masjid, Haram Al-Sharif dan Masjid Al-Qiblatain di dalam Al-Aqsa. Palestina menanggapi dengan melempari tentara Israel dengan batu dan botol kaca.

Keterangan foto: Pasukan keamanan Israel menjaga lokasi pasca bentrokan masjid Al-Aqsa.

Seperti di lansir The Siasat Daily, pihak keamanan Israel memang terus melanjutkan intervensi secara berkala terhadap umat Islam di masjid, sementara jamaah terus melakukan tarawih, sholat malam khusus selama bulan suci Ramadhan.

Sheikh Omar al-Kiswani, direktur Masjid Al-Aqsa, meminta polisi Israel untuk menghentikan serangan mereka dan mundur dari halaman masjid.

 

Di Malaysia, Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM) mengecam serangan polisi Israel ke Masjid al-Aqsa yang telah menyebabkan 200 jamaah Muslim Palestina terluka itu.

ABIM menegaskan tindakan tersebut sebagai perbuatan biadab karena dilakukan saat umat Islam sedang melaksanakan ibadah tarawih Ramadan.

“Atas nama kebenaran dan keadilan, ABIM mengajak masyarakat dunia untuk melakukan solidaritas kepada rakyat Palestina atas kekejaman rezim zionis,” kata organisasi tersebut dalam keterangan pers-nya, Sabtu.

Organisasi kepemudaan tersebut menegaskan bahwa tindakan Israel merupakan pelanggaran HAM karena korban kekerasan terdiri dari anak-anak dan perempuan.

Polisi Israel berusaha membubarkan jamaah Muslim di dalam area Haram al-Sharif di Masjid Al-Aqsa pada Jumat malam dengan menggunakan granat kejut dan bom gas.

Insiden itu menyebabkan banyak warga terluka, seorang pejabat dari Jerusalem Islamic Waqf (wakaf agama) mengatakan kepada Anadolu Agency.

Masjid Al-Aqsa adalah situs paling suci ketiga di dunia bagi umat Islam.

Orang Yahudi menyebut daerah itu "Temple Mount," mengklaim itu adalah situs dari dua kuil Yahudi di zaman kuno.

Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat Al-Aqsa berada, selama perang Arab-Israel 1967.

Zionis Israel mencaplok seluruh Yerusalem Timur pada 1980 dalam sebuah tindakan yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.

 

 
Berita Terpopuler