PBNU: Silaturahim Virtual tidak Mengurangi Nilai dan Esensi

Saat pandemi, silaturahim sebisa mungkin meminimalisasi kontak fisik.

ANTARA/Fikri Yusuf
PBNU: Silaturahim Virtual tidak Mengurangi Nilai dan Esensi. Ilustrasi
Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Helmy Faisal Zaini mengatakan silaturahim virtual di tengah pandemi Covid-19 tidak mengurangi nilai dan esensi silaturahim, terutama saat peringatan Hari Raya Idul Fitri.

Baca Juga

"Sebab yang utama adalah menyambung rasa kasih sayang," kata Helmy saat dihubungi, Rabu (5/5).

Helmy menuturkan dalam konteks menghadapi pandemi seperti saat ini, silaturahim dan halal bihalal bisa dilakukan melalui cara-cara yang sedapat mungkin meminimalisasi kontak fisik. Menurut Helmy, silaturahim merupakan salah satu ajaran yang sangat dianjurkan oleh Islam.

Silaturahim adalah salah satu media yang bisa digunakan untuk merekatkan kembali nilai-nilai persaudaraan. Silaturahim bisa dilakukan dengan banyak carai.

 

Dia mengatakan mudik sebagai media silaturahim adalah sebuah tradisi yang baik, namun karena situasi pandemi, maka menghindar dari risiko penularan dengan tidak mudik adalah lebih utama. Demi mencegah penularan dan lonjakan kasus Covid-19 usai Lebaran, maka pemerintah melarang mudik.

Diharapkan masyarakat memahami kondisi tersebut demi melindungi diri dan masyarakat dari risiko penularan Covid-19. Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo mengajak masyarakat memanfaatkan layanan secara virtual untuk aktivitas mudik Idul Fitri.

"Salah satu solusi mengatasi kerinduan terhadap keluarga untuk tidak mudik ini adalah melakukan berbagai upaya silaturahim secara virtual," kata Doni dalam siaran pers yang disampaikan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi (KPC PEN) yang diterima di Jakarta, Selasa (27/4).

 
Berita Terpopuler