350 Personel Gabungan Jaga Pusat Perbelanjaan Jakarta Barat

Kerumunan warga berpotensi menimbulkan lonjakan kasus baru Covid-19.

Republika/Fakhri Hermansyah
350 Personel Gabungan Jaga Pusat Perbelanjaan Jakarta Barat. Sejumlah anggota TNI berjaga di pusat perbelanjaan di Glodok, Jakarta Barat. Ilustrasi
Red: Ani Nursalikah

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 350 personel gabungan menjaga pusat perbelanjaan dan tempat-tempat yang potensial terjadinya kerumunan di Jakarta Barat, Senin (3/5).

Baca Juga

Personel gabungan tersebut berpatroli dan mengimbau serta mengawasi tempat-tempat keramaian guna mencegah terjadinya klaster baru Covid-19 menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri 1422 Hijriyah.

"Kami hari ini menggelar apel gabungan tiga pilar Jakarta Barat di CNI Kembangan Jakarta Barat," ujar Kapolres Metro Jakarta Barat Komisaris Besar Polisi Ady Wibowo.

Ady mengatakan masyarakat yang berkerumun di lokasi perbelanjaan menjelang Hari Raya Idul Fitri, seperti di Tanah Abang yang viral beberapa hari lalu, berpotensi menimbulkan lonjakan kasus baru Covid-19 di Indonesia. Tim gabungan memerintahkan kepada jajaran untuk melakukan pengecekan dan penempatan personel.

 

Mereka akan memetakan sekaligus melakukan penyekatan timbulnya kerumunan massa di pusat perbelanjaan di wilayah masing-masing. "Hal tersebut akan kami laksanakan secara berkelanjutan sampai Hari Raya Idul Fitri nanti," kata Ady.

Polres Metro Jakarta Barat juga mengintensifkan dan memaksimalkan patroli personel menjelang akhir pekan. "Karena di akhir pekan dikhawatirkan dapat terjadi lonjakan masyarakat mengunjungi pusat perbelanjaan," ujar dia.

Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto mengucapkan terima kasih atas komitmen tiga pilar dalam bersinergi mencegah terjadinya lonjakan kasus baru Covid-19 di Jakarta Barat. Ia berharap angka kasus positif Covid-19 di Jakarta Barat terus turun pada pekan ini dengan kerja keras tiga pilar dalam memetakan zona area yang berpotensi menimbulkan kerumunan serta berpatroli di area rawan tersebut.

 

"Apa yang dilakukan saat ini merupakan implementasi dari instruksi Bapak Presiden untuk melakukan pengawasan dan pengendalian yang ketat di area atau zona yang rawan terjadinya kerumunan," katanya.

 
Berita Terpopuler