Nuzulul Quran, Santri MA Zaha Launching Buku

Sejumlah 6 santri MA Zainul Hasan 1 Genggong menulis dan menerbitkan buku antologi.

istimewa
Sejumlah 6 santri MA Zainul Hasan 1 Genggong menulis dan menerbitkan buku antologi
Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah enam santri MA Zainul Hasan 1 Genggong menulis dan menerbitkan buku antologi dengan judul Aşk-ı İlmî, coretan santri di masa pandemi. Karya yang dilaunching di kediaman Nun Ahsan Maliki selaku Kepala Madrasah Aliyah Zainul Hasan 1 Genggong pada Rabu, (28/4) ini merupakan bentuk kreatifitas santri di masa pandemi.

Baca Juga

Buku yang sengaja launchingnya ditepatkan dengan 17 ramadhan ini adalah bentuk dari refleksi Nuzulul Quran.  Sebagai bentuk apresiasi, Nun Alex sapaan akrab Kepala Madrasah mengucapkan selamat dan terimakasih atas terbitnya buku karya santri ini.

“Selama masih ada orang yang berkenan mendidik, membangun serta memberi support lebih kepada santri-santri anak-anak bangsa dalam menerjemahkan kehidupan mereka dalam bentuk tulisan, dunia tulis-menulis tidak akan pernah habis dan sirna di muka bumi ini,” kata dia dalam keterangan persnya, Ahad (2/5).

Kurator Buku menjelaskan alasannya terkait peluncuran buku Aşk-ı İlmî yang bertepatan dengan Nuzulul Quran, menurutnya penting bagi kita untuk berkaca pada AlQuran. Sebab Ayat yang pertama kali turun adalah perintah membaca, yaitu ‘Iqra’ (Al Alaq 1-5), hal ini menggambarkan bahwa diri kita yang awalnya tidak tahu apa-apa akan menjadi tahu apa-apa karena membaca. Dengan membaca pula, kita juga bisa menuliskan dari apa yang kita baca.

 

Bahkan dalam AlQuran, lanjutnya, juga terdapat surah yang bernama surah ‘AlQolam’, Qolam bisa diartikan sebagai pena, jadi rasanya tak mungkin Allah menurunkan surah ini begitu saja, tentunya surah ini diturunkan karena begitu pentingnya menulis dalam kehidupan kita.

Sementara itu, dr. Gus Moh Harris Damanhuri, M.Kes perwakilan Pengasuh Pesantren Zainul Hasan Genggong mengaku sangat bangga karena tulisan-tulisan seperti ini justru muncul dari kader terbaik dari salah satu lembaga terbaik pula di Pesantren Zainul Hasan Genggong. 

“Cerita yang tertuang dalam Buku Aşk-ı İlmî bisa menjadi cerita yang luar biasa yang bisa kita ceritakan  kepada anak cucu kita bahwa di masa kita, kita sempat berjibakau dengan pandemi, sebab walau bagaimanapun juga cerita-cerita pengalaman itu akan menjadi sia-sia jika tidak terceritakan dengan baik lewat tulisan,"Kenang Gus Harris. 

Adapun penulis antologi Aşk-ı İlmî terdiri dari Kurator, Deo A. Pramadhan, dan santri-santri aktif MA Zainul Hasan 1 Genggong antara lain A’ni Nadiratus Savira, Nailinda Amaliatul Firdausiyah, Elok Faiqoh, Jinani Firdausiyyah Shohib, Nafisah Lutfiah Latifah, dan Nurullaily Dyah Ayu Pusparati. 

 

 
Berita Terpopuler