Netanyahu Disoraki Saat Kunjungi TKP Insiden Gunung Meron

45 orang tewas dan 150 lainnya terluka dalam perayaan Lag BaOmer.

EPA-EFE/ABIR SULTAN
Netanyahu Disoraki Saat Kunjungi TKP Insiden Gunung Meron. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Rep: Alkhaledi Kurnialam Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu disoraki oleh kerabat para korban tewas di festival keagamaan Yahudi di Gunung Meron. Cemoohan dilontarkan keluarga saat Netanyahu mengunjungi tempat kejadian tersebut. 

Baca Juga

Dilansir dari Aljazirah, Jumat (30/4), Netanyahu menjanjikan penyelidikan penuh atas insiden mematikan ini. Peristiwa ini merenggut banyak korban jiwa saat sedang melakukan pertemuan publik besar-besaran untuk merayakan festival Yahudi Lag BaOmer.

Menurut media Israel, pengunjuk rasa pada Jumat melemparkan botol kosong dan meneriakkan penghinaan kepada Netanyahu. Dia melakukan perjalanan ke situs ziarah di utara negara itu, di mana setidaknya 45 orang tewas dan 150 lainnya terluka dalam perayaan Lag BaOmer.

Netanyahu menggambarkannya sebagai salah satu bencana terburuk dalam sejarah Israel dan mengumumkan Ahad sebagai hari berkabung nasional dan menyatakan simpati kepada keluarga para korban. Dia juga bertemu polisi dan orang lain yang terlibat dalam upaya penyelamatan.

“Apa yang terjadi di sini sangat memilukan. Ada orang yang tertindih sampai mati, termasuk anak-anak,” kata Netanyahu.

Kantor Presiden Reuven Rivlin meminta mereka yang sedang mencari orang hilang menghubungi kantor kepresidenan. “Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk menemukannya,” katanya.

Menteri Kesehatan Yuli Edelstein mengunjungi beberapa yang terluka di Ziv Medical Center di Safed Israel Utara. Edelstein mengatakan hampir semua korban telah diidentifikasi, menurut media Israel.

 

Insiden itu terjadi ketika sejumlah besar orang yang mencoba keluar dari situs dengan lorong yang padat dan sempit. Orang-orang mulai jatuh satu sama lain di dekat ujung jalan setapak, saat mereka menuruni tangga logam yang licin, kata saksi mata.

Ditutup tahun lalu karena pembatasan virus corona, kegiatan ziarah tahun ini menarik puluhan ribu orang yang terlihat berkumpul bersama bernyanyi, menari, dan menyalakan api unggun dengan gembira sebelum kehancuran yang mematikan itu terjadi. 

Pihak berwenang mengaku mengizinkan 10 ribu orang untuk berkumpul di situs makam Rabbi Shimon Bar Yochai, seorang bijak Talmud abad kedua. Tetapi penyelenggara mengatakan lebih dari 650 bus telah disewa dari seluruh negeri, membawa setidaknya 30 ribu peziarah ke Gunung Meron.

Direktur layanan penyelamatan Hatzalah, Eli Beer, mengatakan kepada stasiun radio militer dia merasa ngeri dengan seberapa ramai acara itu. Ia mengatakan situs tersebut hanya bisa menampung seperempat dari jumlah orang yang datang saat insiden terjadi. 

Kemudian pada Jumat, pemakaman diadakan di Yerusalem dan kota Bnei Brak yang sebagian besar ultra-Ortodoks, di mana pria haredi dengan mantel hitam panjang tradisional berbaris di jalan untuk berkabung.

 

Shalom Levy, yang menghadiri pemakaman, menyebut insiden itu sebagai tragedi bagi orang-orang Yahudi. Sekitar 5.000 polisi telah dikerahkan untuk mengamankan acara tersebut, pertemuan publik terbesar di negara itu di masa pandemi virus corona.

 
Berita Terpopuler