Target Dua Digit Partai Ummat pada 2024

Partai Ummat mengaku terbuka bagi kader Muslim dan Non-Muslim.

Wihdan Hidayat / Republika
Ketua Umum Partai Ummat Ridho Rahmadi menggelar konferensi pers di Yogyakarta, Kamis (29/4). Konferensi pers ini menjelaskan terkait deklarasi Partai Ummat. Dalam partai ini, Amien Rais menjabat sebagai ketua Dewan Syuro Partai Ummat.
Red: Indira Rezkisari

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Antara, Silvy Dian Setiawan, Febrianto Adi Saputro

Politikus senior Amien Rais telah mendeklarasikan berdirinya partai politik baru, Partai Ummat. Sejumlah nama, seperti MS Kaban dan Neno Warisman, masuk jajaran pengurus partai berbasis Islam tersebut.

Ketua Umum Partai Ummat, Ridho Rahmadi, menargetkan Partai Ummat mampu meraih suara dua digit pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. "Target optimis kami, target Pak Amien dan kami semua, bismillah kami menargetkan dua digit," kata Ridho saat ditemui di kompleks kediaman Amien Rais, di Sleman, DIY, Kamis (29/4) malam.

Meski demikian, untuk saat ini, menurut dia, target itu masih sekadar ekspresi semangat dari jajaran pengurus Partai Ummat. "Dua digit itu istilah optimisme kami, tentu berarti di atas 10 persen ke atas, ya," kata menantu Amien Rais ini.

Kalangan generasi muda, disebutkan Ridho, akan menjadi target utama untuk direkrut sebagai kader partai. Menurut dia, partai yang baru saja dideklarasikan itu terbuka dan siap merangkul semua kalangan. Bukan hanya eksklusif untuk kader Muslim, melainkan juga non-Muslim. Walau demikian, dia mengakui berdasarkan hasil komunikasi dengan sebagian besar PIC di daerah, perekrutan kader dari basis organisasi masyarakat Islam masih menjadi andalan.

Keterbukaan partai dibuktikan dengan merangkul dua orang kader sebagai PIC atau penanggung jawab Partai Ummat di Papua dan Papua Barat dari kalangan non-Muslim yang kini tengah melakukan konsolidasi internal di daerah masing-masing. "Saya sangat terenyuh karena progres mereka begitu melaporkan hampir 100 persen kabupaten (Papua dan Papua Barat) insya Allah ready," kata dia.

Sejumlah tokoh yang telah bergabung, seperti mantan ketua umum PBB MS Kaban serta Neno Warisman, menurut dia, makin menambah keyakinan partai itu mampu merekrut lebih banyak kader pada masa mendatang. "Seperti Mbak Neno, beliau mengetuai berbagai organisasi yang di situ juga ada orang-orang partai di dalamnya. Saya yakin bisa menjadi pertimbangan untuk bergabung bersama kami," katanya.

Ridho juga memastikan Partai Ummat memberi peluang yang sama kepada seluruh kader untuk menjabat sebagai pengurus, bahkan pimpinan partai tanpa memprioritaskan keluarga atau orang dekat Amien Rais. "Itu sudah disampaikan di forum internal, itu sangat tidak masalah. Bahkan, ke depan seandainya ada calon-calon dan ada momen pergantian (pimpinan partai) jika dianggap mampu dipersilakan," kata Ridho yang sebelumnya aktif sebagai dosen Jurusan Teknik Informatika UII ini.

Baca Juga

Baca juga : Baru Bebas dari Penjara, Sri Wahyumi Kembali Ditahan KPK

Untuk menuju Pemilu 2024, dia menambahkan, partai berlogo perisai tauhid itu masih akan berkonsentrasi merampungkan pendaftaran partai sebagai badan hukum ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham). Ia menargetkan pengurusan legalitas sebagai partai baru segera tuntas satu bulan sampai dua bulan mendatang.

"Kalau dari peraturan kira-kira pendaftaran itu dua tahun enam bulan sebelum pemilu. Jadi, kalau kami tarik tahun ini 'kan berarti sekitar Oktober (sudah mengumpulkan berkas pendaftaran)," katanya.

Selepas urusan di Kemenkumham rampung, ia berencana menemui seluruh kader Partai Ummat di berbagai daerah mulai dari Papua hingga Aceh. "Bertemu kader-kader di daerah silaturahim, konsolidasi karena mereka tulang punggung utama partai," tutur dia.

Partai Ummat nantinya akan fokus pada dua program. Pertama, terkait terminologi investasi politik dengan merangkul generasi muda untuk ikut terjun dalam perpolitikan Indonesia. "Saya yakin masuknya generasi muda ini akan menjadi model pembangunan yang insya Allah cepat bergegas dan akan tuntas," kata Ridho kepada Republika.co.id melalui sambungan telepon.

Ia menilai, masuknya generasi muda ke dalam perpolitikan Indonesia masih sangat sedikit. Dengan begitu, pihaknya memiliki program kerja untuk merangkul generasi muda ke dalam dunia politik, baik itu di tingkat lokal maupun tingkat nasional.

"Kita perlu energi dari anak muda seperti generasi milenial dan sebagian generasi Z," ujarnya.

Kedua, pihaknya juga akan fokus pada investasi dalam bidang informasi teknologi (IT) dan artificial intelligent (AI) atau kecerdasan buatan. Menurutnya, porsi penggunaan IT dan AI dalam politik Indonesia masih sedikit.

"IT memang sudah digunakan untuk meningkatkan perkembangan politik, namun saya lihat porsinya masih sedikit," ujarnya menjelaskan. Pasalnya, IT dan AI sekadar hanya untuk transmisi informasi. Padahal, kata Ridho, IT dan AI ini dapat digunakan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi, bahkan juga dapat dijadikan sebagai desain sistem pertahanan negara yang kuat.

"Saya yakin kalau kita mengemas dengan tepat, IT dan AI bisa dijadikan program jangka panjang untuk membangun karakter bangsa," katanya menambahkan.

Baca juga : Ketum Partai Ummat: Kami Fokus ke Milenial dan IT

Ia berharap, melalui IT dan AI ini dapat membangun pilar kedaulatan di Indonesia. Dengan demikian, Indonesia pun dapat menjadi percontohan bagi negara lain di dunia. "Saya berharap IT dan AI bisa membangun pilar kedaulatan dan menjadikan Indonesia menjadi referensi global," kata Ridho.

Tangkapan Layar Deklarasi Partai Ummat yang digagas Amien Rais, Kamis (29/4). - (Tangkapan Layar Youtube)






Menantu Amien Rais, Ridho Rahmadi, yang resmi menjabat sebagai Ketua Umum Partai Ummat dinilai kurang populer bagi publik. Padahal partai politik di Tanah Air masih lekat faktor ketokohan.

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, menilai sejumlah pengurus yang diperkenalkan dalam deklarasi cenderung tak dikenal publik. "Ridho yang didapuk sebagai ketum juga nyaris tak pernah dikenal publik. Berbeda dengan nama Hanafi Rais yang relatif populer," kata Adi kepada Republika, Kamis (29/4).

Menurutnya deklarasi Partai Ummat tak munculkan efek kejutnya. Partai Ummat terlihat ingin menjadikan Amien Rais sebagai magnet dengan menempatkan Amien Rais di posisi ketua majelis syuro.

"Partai Ummat mengulang kejadian serupa sejumlah partai  yang menempatkan keluarga inti pada posisi inti kepengurusan. Ketua umum dan ketua majelis syuro ada pertalian keluarga dekat," ujarnya.

Setelah deklarasi, Adi menilai Partai Ummat langsung dihadapkan dua jalan terjal sekaligus, yakni mesti lolos verifikasi faktual untuk ikut pemilu dan upaya lolos ke senayan. Menurutnya hal tersebut bukanlah kerjaan yang mudah, dibutuhkan kerja dan logistik yang ekstra.

"Sudah banyak contoh kasus partai baru tak pernah lolos ke Senayan. Bahkan tak lolos administrasi ikut pemilu seperti partai Idaman, Rhoma Irama," ungkapnya.

Sementara, Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, menilai deklarasi Partai Ummat menunjukkan bahwa keinginan Amien Rais mendirikan partai semakin nyata. Ia melihat kehadiran Partai Ummat dinilai sebagai antitesis partai nasionalis yang ada saat ini.

"Bisa saja segmen pemilih mereka ini adalah yang kecewa di pemerintahan sekarang," kata Pangi.

Hal tersebut dibuktikan dengan munculnya sejumlah tokoh yang kerap berseberangan dengan pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi), seperti  Ansufri Idrus Sambo, Neno Warisman, Buni Yani. Untuk saat ini, ia melihat  segmen pemilih Partai Ummat cenderung hanya pemilih Islam. Namun tidak menutup kemungkinan yang menjadi sasaran pemilih mereka ke depan adalah pemilih di luar pemilih Islam.

Baca juga : Lomba Menulis Perbankan Syariah Berhadiah Jutaan Rupiah

"Bisa juga mungkin akan penetrasi atau invansi pada basis segmen pemilih yang lain tidak hanya berharap pada pemilih Islam," ujarnya.

Pangi juga mengingatkan bahwa partai-partai di Indonesia masih berbasis figur. Oleh karena itu, Partai Ummat dinilai perlu mencari tokoh-tokoh yang layak jual untuk mendongkrak elektabilitas.

"Bukan berbasis kader saja tapi mereka akan mendapatkan massa tapi dengan figur yang kuat setelah itu baru pelan-pelan membangun mesin partai," ucapnya.

Amien Rais resmi mendeklarasikan Partai Ummat, Kamis (29/4) secara daring. Amien menjabat sebagai Ketua Majelis Syuro Partai Ummat. Posisi Sekretaris Majelis Syuro Partai Ummat diisi Ansufri Idrus Sambo.

Berikut daftar pengurus Partai Ummat, Wakil Ketua I, MS Kaban, Wakil Ketua II, Thalib Sagaf Aldjufri dan sekretaris Majelis Syuro Partai Umat dijabat Ansufri Idrus Sambo. Kemudian Jabatan Ketua Umum Partai Ummat diisi oleh menantu Amien Rais, Ridho Rahmadi.

Lalu, Sekretaris Jenderal, Ahmad Muhajir Sodruddin, Bendahara Umum Benny Suharto, Wakil Ketua Umum I, Agung Mozin, Wakil Ketua Umum II, Sugeng, dan Wakil Ketua Umum II, Chandra Tirta Wijaya.

Dalam deklarasinya, Amien menegaskan Partai Ummat akan  bekerja, berjuang, dan berkorban apa saja untuk melawan kezaliman dan menegakkan keadilan. Amien menambahkan, Partai Ummat juga berupaya untuk berjuang untuk menegakkan kebajikan dan memberantas keburukkan.

"Kami yakin, seluruh mekanisme demokrasi kita dan konstitusi kita lebih dari cukup untuk melakukan perbaikan dan kehidupan nasional. Sehingga kita tidak perlu cara-cara ekstraparlementer dan cara-cara ekstrakonsitusional," jelasnya.

 
Berita Terpopuler