BNPT: Ustadz adalah Pintu Masuk dan Keluar Paham Radikalisme

Peran ulama penting untuk menanggulangi terorisme.

Antara
Seorang dai memberikan ceramah agama di masjid. (ilustrasi)
Rep: Umar Mukhtar Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Brigjen R Ahmad Nurwakhid menyampaikan, peran para ulama penting untuk menanggulangi terorisme yang mengatasnamakan agama. Bahkan, menurut dia, ustadz itu pintu masuk dan keluar paham radikalisme dan terorisme.

Baca Juga

"Bicara peran ustadz dalam penanggulangan terorisme, maka kesimpulan saya adalah sangat vital. Ustadz adalah pintu masuk dan sekaligus pintu keluar daripada paham radikalisme dan terorisme yang mengatasnamakan agama," tutur dia dalam webinar bertajuk 'Urgensi Standardisasi Dai untuk Penguatan Dakwah Islam Rahmatan lil Alamin', Selasa (27/4).

Ahmad dalam kesempatan itu menjelaskan, ada beberapa hal yang menjadi pemicu radikalisme dan terorisme. Antara lain, politisasi agama atau memanipulasi agama, pemahaman agama yang menyimpang, intoleransi, kemiskinan, kebodohan, kesenjangan, ketidakadilan, sistem politik dan hukum yang lemah, kondisi mental psikologi yang berisi kebencian dan dendam.

"Maka untuk penanggulangannya pun harus melibatkan segenap sipil. Kami berharap, peranan yang sangat vital dari para ustadz terutama MUI untuk melakukan standardisasi dai yang parameternya adalah tidak boleh eksklusif, tidak boleh intoleran, pro-Pancasila dan pro-NKRI," ungkapnya.

 

 

Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ahmad Zubaidi MA menyampaikan, dai punya tugas untuk menjaga kesatuan dan keutuhan negara Republik Indonesia, yang berdasarkan Pancasila. Di samping juga tentunya penguatan agama Islam yang sesuai dengan nilai-nilai Alquran dan Sunnah Rasulullah SAW serta para ulama terdahulu.

 

"Untuk itu, Komisi Dakwah MUI dalam rangka kemudahan akses kepada masyarakat, dan juga kepada dai dan daiyah di seluruh Indonesia, kami meluncurkan aplikasi yang kita sebut dengan 'Aplikasi Dakwah Majelis Ulama Indonesia'," paparnya.

 
Berita Terpopuler