Wenger tak Kaget Liga Super Eropa di Ambang Kehancuran 

Menurut Wenger, rencana itu sudah terliha lemah sejak awal.

AP / Matt Dunham
Mantan kiper bintang Chelsea, Petr Cech, di kanan dengan masker di dagunya, di belakang barisan polisi, mencoba menenangkan para penggemar yang memprotes di luar stadion Stamford Bridge di London, menentang keputusan Chelsea untuk dimasukkan di antara klub-klub yang berusaha membentuk pemain Eropa baru. Liga Super, Selasa (20/4).
Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi Red: Gilang Akbar Prambadi

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Mantan manajer Arsenal, Arsene Wenger tidak terkejut melihat Liga Super Eropa di ambang kehancuran hanya dalam 48 jam setelah keberadaannya. Arsenal adalah salah satu dari enam klub Inggris yang awalnya menandatangani proyek tersebut, yang mendapat kritik keras dari semua orang yang terlibat dalam sepak bola. 

Tetapi pada Selasa (20/4) malam, Manchester City menarik diri dari kompetisi yang diusulkan, kemudian diikuti oleh Chelsea. Hingga kini empat klub lainnya, Manchester United, Arsenal, Tottenham dan Liverpool juga mundur dari kompetisi tersebut. 

Menurut Wenger, rencana itu sudah terliha lemah sejak awal. "Saya tidak terkejut itu tidak berlangsung lama," kata Wenger kepada beIN Sports, dikutip dari Tribal Football, Rabu (21/4). "Saya tidak pernah percaya sejak awal hal itu akan terjadi," kata dia menambahkan. 

"Itu mengabaikan prinsip dasar prestasi olahraga. Jika Anda mengabaikan bahwa Anda membunuh liga domestik, fans tidak akan pernah menerimanya. Memang benar," ujar dia. 

 
Berita Terpopuler