BNI Catat Bisnis KCLN Tumbuh 24,8 Persen per Tahun

BNI baru saja membuka kantor cabang Seoul yang baru.

istimewa
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) menegaskan kembali perannya sebagai penyedia solusi finansial terintegrasi berbasis digital dengan keunggulan internasional. Kali ini, penguatan peran tersebut dilakukan dengan pembukaan kantor cabang Seoul yang baru dan pembentukan Korea Desk BNI.
Rep: Novita Intan Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan kinerja kantor cabang di luar negeri sebesar 24,8 persen per tahun. Adapun realisasi pertumbuhan berkelanjutan ini terjadi sejak 2016.

Baca Juga

Sekretaris Perusahaan BNI Mucharom mengatakan perseroan mampu mencatatkan pertumbuhan pendapatan bunga bersih double digit dari hasil kinerja bisnis di luar negeri pada kuartal pertama 2020.

“Kondisi perekonomian pada awal tahun ini yang belum stabil ini merupakan suatu tantangan tersendiri bagi kantor cabang luar negeri. Namun kami yakin pertumbuhan dapat dipertahankan, karena saat ini beberapa pipeline bisnis sudah dalam tahap finalisasi,” ujarnya ketika dihubungi Republika.co.id, Senin (19/4).

Mucharom menyebut perseroan fokus mengembangkan jaringan kantor cabang luar negeri dengan mengikuti flow bisnis perusahaan di Indonesia berupa related dan potensi sumber international funding. Perseroan mengembangkan jaringan bisnis luar negeri melalui optimalisasi RM di kantor cabang luar negeri eksisting yang akan fly in ke negara potensial.

“Kemudian kami melakukan representative office di negara yang memiliki potensi bisnis pada masa depan dan pendirian kantor cabang luar negeri di negara yang telah memiliki trade flow yang cukup besar dengan nasabah BNI ataupun memiliki potensi sumber funding yang kuat,” ungkapnya.

Maka itu lanjut Mucharom perseroan telah melakukan analisa feasibility study di negara-negara yang merupakan mitra dagang utama Indonesia atau memiliki potensi FDI ke Indonesia.

“Beberapa negara potensial yang ada dalam proses pengkajian antara lain di wilayah Eropa, Amerika Barat, Timur Tengah & Tiongkok, perluasan jaringan internasional tersebut diharapkan dapat mulai direalisasikan pada kuartal IV 2021 dengan pendirian Representative Office di Amsterdam,” ucapnya.

BNI baru saja membuka kantor cabang Seoul yang baru dan membentuk Korea Desk BNI. Adapun kehadiran kantor baru dan Korea Desk akan menjadikan Kantor Cabang Luar Negeri (KCLN) sebagai trade & investment centre, dan memperkuat dukungan bagi UMKM Indonesia untuk menembus pasar global.

Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati menambahkan BNI menempatkan kantor-kantor cabang luar negeri di pusat bisnis strategis, sehingga memudahkan akses kepada pemangku kepentingan bisnis internasional. Adapun peresmian kantor BNI Seoul yang baru dan pembentukan Korea Desk dilaksanakan pada 16 April 2021 di Seoul. 

“Mulai 22 Maret 2021, BNI memindahkan kantor KCLN Seoul yang berlokasi Gedung Korea Chamber of Commerce & Industry (KCCI) lantai 2 dan 5, 39 Sejong-daero, Jung-gu, Seoul. Pemindahan lokasi kantor ini dilakukan BNI karena lokasi yang lebih strategis dan gedung KCCI secara rutin menyelenggarakan trade & investment forum, KCLN dapat memanfaatkan untuk menggelar business matching serta serta mempertemukan perusahaan dan UMKM Indonesia dengan para trader dan investor di Korea Selatan,” ucapnya.

Menurutnya kantor baru tersebut menempati ruangan yang lebih luas dibandingkan kantor sebelumnya dengan fasilitas yang lebih lengkap. Para nasabah akan dimanjakan banking hall BNI Seoul yang dilengkapi pojok perdagangan dan investasi dengan konsep digital untuk mempromosikan produk dan proyek investasi Indonesia. 

“Kantor baru ini juga menyediakan pojok eksibisi yang dapat digunakan oleh UMKM Indonesia memamerkan produk-produk unggulannya khusus untuk melayani kebutuhan perusahaan Korea Selatan saat melakukan pertemuan bisnis dengan perusahaan Indonesia,” ucapnya.

Adi menjelaskan BNI Seoul juga menyediakan empat ruang rapat dan satu buah lounge. Adapun ruangan tersebut dilengkapi dengan fasilitas untuk melakukan pertemuan secara daring dengan mitra di Indonesia. Keterkaitan hubungan antara Korea Selatan dan Indonesia yang sangat kuat didorong oleh kegiatan investasi dan perdagangan antara keduanya.

 

Korea Selatan merupakan mitra dagang terbesar kelima Indonesia dengan volume perdagangan mencapai lebih dari 13,335 juta dolar AS. “Keberadaan BNI di Seoul bertujuan untuk menangkap peluang tersebut,” ucapnya. 

Menariknya Youtuber asal Korea Selatan, Jang Hansol, ikut menjelajah pembukaan Kantor Baru BNI Seoul, di Korea Selatan. Dia juga menyaksikan secara langsung bagaimana BNI Seoul menerapkan pembukaan rekening digital BNI, sehingga nasabah tak perlu lagi datang ke cabang.

“Caranya mudah dan tidak perlu ngantri. Tinggal isi e-form di https://eform.bni.co.id/pembukaanSimpanan/,” tuturnya.

Tak lupa, dia juga menikmati layanan unggulan BNI di luar negeri menggunakan BNI Remittance Card, sehingga bisa transfer uang ke keluarga yang ada di Indonesia. Adapun fasilitas ini merupakan salah satu layanan unggulan BNI, Diaspora termasuk para Pekerja Migran Indonesia (PMI) bisa mentransfer uang mereka ke kampung halamannya di Indonesia. 

“Uangnya tinggal dimasukan ke rekening, terus bisa langsung dikirimkan ke Indonesia. Nyaman banget,” ucapnya.

Jang Hansol mengaku bangga melihat bagaimana BNI Seoul memiliki semangat yang tinggi melayani kebutuhan nasabah, baik itu nasabah Korea Selatan maupun asli Indonesia (Diaspora).  Hal ini dibuktikan oleh BNI Seoul dimana pada hari Minggu atau Weekend, BNI Seoul tetap buka dan beroperasi bagi konsumen. 

GM BNI Seoul Anisfu Husin mengatakan BNI Seoul merupakan satu-satunya perbankan Indonesia yang hadir di Korea Selatan sejak 2016. Adapun hubungan perdagangan dan investasi antar kedua negara tersebut juga konsisten tercatat mengalami kenaikan. 

“Jumlah diaspora Indonesia yang kini mencapai 40 ribu di Korea Selatan, salah satu tujuan kami adalah sebagai agent of development diaspora Indonesia,” ucapnya.

Anisfu menyebut saat ini diaspora milenial Indonesia semakin semangat dalam menabung dan berinvestasi, apalagi di tengah masa pandemi. Hal tersebut diketahui melihat antusiasme diaspora milenial Indonesia yang kini tertarik dengan produk-produk investasi lainnya seperti reksadana, obligasi dan masih banyak lagi. 

“Selama pandemi Covid-19, aktivitas perbankan mulai berkembang. Mulai dari trading, reksadana, saham, hingga obligasi,” ucapnya. 

Menteri BUMN Erick Thohir menilai keberadaan BNI di Seoul memiliki makna yang lebih dalam dibandingkan sekadar peran ekonominya. “Keberadaan BNI di Seoul merupakan salah satu bukti kedekatan kerja sama antara Indonesia dan Republik Korea, hubungan diplomatik kedua negara sudah 48 tahun lamanya,” ucapnya.

Erick menyebut eratnya hubungan dan kerja sama bilateral tersebut membuka peluang kerja sama berbagai sektor. 

“BNI dapat meningkatkan pelayanan di Seoul dan sekitarnya. BNI Seoul menjadi salah satu etalase Indonesia di Korea, selain tentunya korps diplomatik kita,” ucapnya.

 
Berita Terpopuler