7 Suplemen Populer Ini Punya Bahaya Tersembunyi

Produk suplemen kerap dipasarkan sebagai solusi mudah lengkapi nutrisi tubuh.

PxHere
Produk suplemen kerap dipasarkan sebagai solusi mudah lengkapi nutrisi tubuh.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produk suplemen kerap dipasarkan sebagai solusi mudah untuk melengkapi kebutuhan nutrisi tubuh. Klaim-klaim kesehatan yang menyertai juga membuat produk suplemen semakin dicari.

"Banyak investigasi yang menunjukkan dugaan manfaat tersebut tidak terbukti dan dalam kasus terburuk, vitamin dan suplemen bisa jadi berbahaya," jelas Dr Mike Varshavski DO, seperti dilansir EatThis, Senin (19/4).

Setidaknya ada tujuh suplemen populer yang dinilai dapat memberi dampak kurang baik bagi kesehatan. Berikut ini adalah ketujuh suplemen tersebut.

Suplemen Kalsium
Kalsium memang dibutuhkan untuk membantu menjaga kekuatan tulang dan jantung tetap memompa. Akan tetapi, konsumsi kalsium perlu disertai dengan vitamin D dalam jumlah yang cukup agar bisa terserap dengan baik.

Kelebihan asupan kalsium dapat menetap di arteri, alih-alih membantu menunjang kesehatan tulang. Hal ini telah diungkapkan dalam sebuah studi pada Journal of the American Heart Association.

Studi ini melibatkan 2.700 orang yang mengonsumsi suplemen kalsium selama 10 tahun. Hasil studi menunjukkan bahwa kelebihan kalsium akan menumpuk di aorta dan arteri lain. Dengan kata lain, kalsium memang dibutuhkan namun akan lebih sehat bila mendapatkan asupan kalsium dari asupan makan atau minum sehari-hari.

Suplemen Kava
Suplemen kava kerap dimanfaatkan untuk mengatasi kecemasan dan insomina. Menurut National Center for Complementary and Integrative Health (NCCIH), suplemen kava memang dapat memberikan sedikit efek dalam menurunkan kecemasan.

"Tapi (suplemen kava) kerap dihubungkan dengan risiko cedera hati berat," papar NCCIH.

Suplemen ini juga dapat menyebabkan beberapa efek samping lain. Sebagian di antaranya adalah masalah pencernaan, pusing, dan pening. Orang yang mengonsumsi suplemen kava perlu berhati-hati dan memperhatikan dosis serta berapa lama suplemen ini dikonsumsi.

Isolat Kedelai
Perempuan yang memasuki masa menopause atau perimenopause kerap memanfaatkan suplemen isolat kedelai untuk meredakan gejala menopause, misalnya hot flashes. Akan tetapi, penggunaan jangka panjang suplemen sejenis ini, khususnya suplemen isoflavon kedelai, dapat meningkatkan risiko hiperplasia endometrium menurut NCCIH.

Ahli gizi Katherine D McManus MS RD LDN mengatakan tak masalah bila orang-orang ingin mengonsumsi makanan berbahan kedelai, seperti susu kedelai, edamame, atau tahu. Makanan-makanan seperti ini boleh dikonsumsi secukupnya, beberapa kali dalam sepekan. Akan tetapi, McManus tidak menganjurkan suplemen atau makanan yang terbuat dari isolat kedelai karena dampak negatifnya terhadap kesehatan.

Beras Ragi Merah
Beras ragi merah diklaim dapat bekerja mirip dengan statin. Beberapa klaim manfaat dari beras ragi merah adalah dapat menurunkan kadar kolesterol jahat atau LDL dan mencegah penyakit jantung.

Akan tetapi, suplemen beras ragi merah juga memiliki beberapa efek samping. Sebagain di antaranya adalah efek samping pada otot, hati, dan ginjal.

Studi dalam jurnal Pharmacy and Therapeutics menganalisis manfaat dan risiko dari beras ragi merah. Kesimpulan dari analisis tersebut adalah suplemen beras ragi merah tidak direkomendasikan untuk pasien dengan hiperkolesterolemia. Selain itu, studi juga menyatakan bahwa suplemen ini tidak terbukti dapat menjadi alternatif statin yang aman untuk pasien dengan hiperlipidemia.

Baca Juga

Ginkgo
Ginkgo merupakan suplemen herbal yang kerap digunakan pada masalah kecemasan, demensia, glaukoma, dan degenerasi makula. Ginkgo juga dikatakan dapat meningkatkan fungsi memori.

Akan tetapi, suplemen ginkgo bisa memberi efek samping yang tak diinginkan bila dikonsumsi bersamaan dengan suplemen atau obat lain. Sebagai contoh, obat-obatan untuk penyakti tekanan darah tinggi.

"Ginkgo dapat menurunkan tekanan darah, jadi mengonsumsinya dengan obat tekanan darah tinggi dapat menyebabkan tekanan darah menurun sangat rendah," jelas ahli dari PennState Hershey Milton S Hershey Medical Center.

Beberapa obat lain yang sebaiknya tak dikonsumsi bersamaan dengan ginkgo adalah warfarin, clopidogrel, dan aspirin. Ginkgo juga dapat meningkatkan dan menurunkan kadar gula darah. Hal ini membuat penyandang diabetes tak dianjurkan untuk mengonsumsi ginkgo.

Beta Karoten
Beta karoten merupakan suplemen yang populer karena bekerja sebagai antioksidan dan membantu meningkatkan sistem imun. Namun, perokok dan orang-orang yang berisiko terhadap kanker paru disarankan tak mengonsumsi suplemen beta karoten sintetis.

Mayo Clinic mengungkapkan bahwa penggunaan beta karoten berhubungan dengan peningkatan risiko kanker paru pada perokok dan orang-orang yang terpapar asbes. Studi pada jurnal Nicotine and Tobacco Research menunjukkan bahwa laki-laki perokok yang mengonsumsi beta karoten memiliki risiko lebih tinggi mengalami kanker paru.

St John's Wort
St John's wort merupakan suplemen herbal yang dapat membantu orang-orang dengan masalah tidur. St John's wort juga bisa membantu menurunkan depresi atau kecemasan ringan.

Akan tetapi, orang-orang yang sudah mengonsumsi obat untuk depresi atau kecemasan sebaiknya tidak menggunakan suplemen ini. Kombinasi St John's wort dan beberapa jenis obat dapat memunculkan interaksi yang berpotensi merugikan dan serius.

St John's wort diketahui dapat melemahkan kinerja beberapa obat seperti obat antidepresan, pil KB, cyclosporine, digoxin, obat HIV, obat kanker, dan obat pengencer darah seperti Coumadin.

Mengonsumsi suplemen St John's wort bersamaan dengan obat antidepresi dapat berisiko menyebabkan peningkatan kadar serotonin yang berbahaya. Kondisi ini dikenal sebagai sindrom serotonin.

 
Berita Terpopuler