Operator Kargo Udara Larang Pengiriman HP Vivo Bertambah

Operator kargo menunggu penyelidikan terkait insiden kebakaran palet berisi HP Vivo.

gsm arena
Vivo X60 (kiri) dan X60 pro (kanan) dengan interface OriginOS
Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA —Semakin banyak maskapai penerbangan yang melarang pengiriman ponsel Vivo. Hal ini lantaran kejadian kebakaran palet di Bandara Hong Kong pada akhir pekan lalu (11/4).

Peristiwa itu kemungkinan akan berdampak serius bagi Vivo yang menduduki peringkat lima dalam pengiriman smartphone global. Dilansir dari situs The Loadstar, Jumat (16/4), bersama maskapai India Spicejet dan Go Air, Garuda, IAG Cargo, dan Lufthansa Cargo juga telah memberitahu pelanggan bahwa pengiriman dilarang.

Baca Juga

Seorang juru bicara Lufthansa Cargo mengatakan kepada The Loadstar: “Menyusul laporan insiden di Bandara Hong Kong, yang tidak terkait dengan operasi kami dan menunggu penyelidikan oleh pihak berwenang, Lufthansa Cargo telah mengikuti tindakan operator yang terlibat dan memutuskan untuk melarang semua produk Vivo yang mengandung baterai lithium (ion dan logam) untuk pengangkutan langsung atau tidak langsung sebagai pengangkutan udara di dalam penerbangan apa pun yang dioperasikan oleh Lufthansa Cargo dan/ atau Lufthansa, Austrian atau Brussels Airlines, sebagai tindakan pencegahan sementara hingga pemberitahuan lebih lanjut,” kata pemberitahuan itu.

International Airlines Group (IAG), maskapai yang berbasis di Inggris juga mengambil langkah yang sama. “Dengan segera dan hingga pemberitahuan lebih lanjut, IAG Cargo mengembargo semua jenis pengiriman Vivo yang berisi baterai dari semua stasiun asal APAC dan Timur Tengah ke semua tujuan. Embargo ini berlaku untuk segala bentuk pengiriman yang dipesan baik secara langsung atau tidak langsung untuk peningkatan layanan IAG Cargo”.

Vivo memiliki pasar yang kuat di India. Maskapai GoAir yang berbasis di India mengatakan semua kiriman dari Vivo sedang on hold.

Regulator penerbangan India, Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil (DGCA), setelah pertemuan pada Kamis (15/4), diharapkan segera mengambil keputusan tentang apakah akan mengeluarkan nasihat tentang pengangkutan kargo Vivo oleh operator domestik.

Vivo juga belum menanggapi permintaan komentar The Loadstar, tetapi mengatakan kepada media Asia bahwa pihaknya membentuk tim untuk menyelidiki hal ini. “Kami sangat memperhatikan (terhadap kebakaran) dan segera membentuk tim khusus untuk bekerja sama dengan pihak berwenang setempat untuk menentukan penyebabnya”.

David Brennan, asisten direktur keselamatan & standar kargo untuk IATA, mengatakan dia prihatin dan bahwa kebakaran di jalur di Hong Kong merupakan insiden yang sangat serius yang dapat mempengaruhi keselamatan penerbangan.

“Kami memahami Departemen Penerbangan Sipil Hong Kong (HK CAD) telah memulai penyelidikan untuk mengidentifikasi penyebab kebakaran dan bahwa produsen ponsel telah menghubungi HK CAD. Kami menantikan informasi apa pun yang disediakan HK CAD”.

Dia berharap penyelidikan ini menjadi bagian dari investigasi HK CAD untuk menentukan isi palet yang sebenarnya.

“IATA (Asosiasi Pengangkutan Udara Internasional) tetap fokus pada pengangkutan barang berbahaya yang aman melalui udara, termasuk pengangkutan baterai lithium. Sampai penyelidikan selesai, kami yakin terlalu dini untuk membuat asumsi atau mengusulkan perubahan pada peraturan yang ada untuk pengangkutan baterai lithium”.

Pada kuartal keempat, Vivo memiliki 15 persen pangsa pasar smartphone Asia, yang dikatakan didorong oleh kinerja yang kuat di Indonesia, Thailand dan Malaysia. Vivo memimpin semua produsen smartphone dalam pengiriman selama kuartal tersebut. Secara global, Vivo menempati peringkat kelima dan pengiriman smartphone global tahun lalu, dengan pangsa pasar 8,6 persen.

 
Berita Terpopuler