Empat Kelompok Besar Nikmat yang Diuraikan Surat Ar Rahman

Surat Ar Rahman adalah satu-satunya surah yang namanya diambil Asmaul Husna.

antara
Alquran
Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nama Ar Rahman sudah populer sejak masa Nabi, diambil dari kata pertama surat ini. Surat Ar Rahman adalah satu-satunya surah yang namanya diambil dari salah satu nama dan sifat Allah (Asmaul Husna). Nama inilah yang paling agung dibanding yang lain.

Baca Juga

Surat ini dijuluki Árus Alquran (Pengantin Alquran). Dalam salah satu hadisnya, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasalam bersabda, "Segala sesuatu ada pengantinya, dan pengantin Alquran adalah surat ar-Rahman. (HR Baihaqi).

Mendapat julukan demikian, karena surah ini begitu indah, laksana pengantin yang selalu berpenampilan indah, juga karena di dalamnya ayat Fabiáyyi alaí rabbikuma tukazziban (maka nikmat mana lagi yang kau dustakan). Kalimat ini terulang sebanyak 31 kali. 

Pada surat ini menjelaskan nikmat-nikmat Allah SWT yang menjadi bukti betapa Dia Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Ada empat kelompok besar nikmat Allah yang diuraikan dalam surah ini:

 

Nikmat Duniawi, dalam bentuk penyiapan kebutuhan fisik dan mental spiritual mahluk dalam kehidupan mereka di dunia. Penyebutan nikmat-nikmat ini diselingi dengan delapan kali pertanyaan yang bertujuan menggugah yakni Fabiáyyi alaí rabbikuma tukazziban (ayat 1 s.d 30).

Peringatan kepada manusia dan jin agar mereka mengindahkan ketetapan dan petunjuk Allah, dan balasan yang diterima oleh mereka yang ingkar. Peringatan ini diselingi tujuh kali penyebutan Fabiáyyi ala'í rabbikuma tukazziban (ayat 31 s.d 45).

Uraian tentang surga pertama dan kenikmatannya yang disiapkan bagi manusia dan jin yang patuh. Uraian ini diselingi dengan delapan kali penyebutan Fabiáyyi alaí rabbikuma tukazziban (ayat 46 s.d 61).

Uraian tentang surga yang kedua. Uraian ini diselingi delapan kali penyebutan Fabiáyyi alaí rabbikuma tukazziban (ayat 62 s.d 78).

 

Surah ini pernah dibacakan Rasulullah SAW dihadapan jin pada suatu malam. Menurut Rasulullah, respons jin lenih mengagumkan daripada respons manusia. Setiap kali dibacakan Fabiáyyi alaí rabbikuma tukazziban, mereka menjawab."Tidak ada sedikit pun nikmat Tuhan yang kami dustakan. Segala puji bagi-MU ya Allah."(HR Tirmidzi).

Sumber: Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran, kementerian Agama

 
Berita Terpopuler