Bank Jago Luncurkan Aplikasi Life-Centric Keuangan 'Jago'

Aplikasi Jago dirancang dan disesuaikan dengan karakter penggunanya.

Republika/Idealisa masyrafina
Aplikasi Jago resmi diluncurkan Bank Jago hari ini, Kamis (15/4).
Rep: Idealisa Masyrafina Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Jago Tbk meluncurkan sebuah aplikasi yang membuat pengelolaan keuangan menjadi lebih simple, kolaboratif dan inovatif. Aplikasi Jago telah bisa diunduh di Playstore dan App store mulai hari ini, Kamis (15/4).

Aplikasi Jago didesain dengan orientasi Life-centric atau sesuai dengan kebutuhan hidup nasabah dalam layanan keuangan. Peluncuran aplikasi ini adalah tonggak penting pencapaian aspirasi Jago untuk meningkatkan kesempatan tumbuh jutaan nasabah melalui solusi keuangan digital yang berfokus pada kehidupan. 

"Life-centricity adalah kata kuncinya," kata Direktur Utama Bank Jago Kharim Siregar, Kamis (15/4).

Kharim menjelaskan setiap orang memiliki mimpi dan aspirasi yang mempengaruhi kehidupan mereka sehari hari. Upaya mewujudkan mimpi dan aspirasi tentu penting untuk didahulukan, sementara uang menjadi alat pendukung untuk mencapai tujuan tersebut. 

Aplikasi Jago dipandang sebagai life-centric finance solution agar pengelolaan uang bisa lebih sederhana, kolaboratif, dan inovatif. Semua ini tercermin dalam fitur baru aplikasi Jago.

Direktur Digital Banking Bank Jago Peter van Nieuwenhuizen mengatakan bahwa fitur-fitur di dalam aplikasi ini sesuai dengan keinginan konsumen yang menginginkan hal-hal sederhana dalam mengalokasikan uang untuk tujuan yang berbeda. Misalnya belanja, transportasi, biaya pendidikan anak, hiburan dan tabungan jangka panjang. 

Fitur unggulan adalah fitur Kantong (pockets) yang memungkinkan nasabah Jago dapat mengatur Kantong yang berbeda-beda untuk masing-masing tujuan. 

"Nasabah juga dapat memindahkan uang di antara Kantong dengan sangat mudah, aman dan nyaman, dalam hitungan detik. Ini adalah bentuk digital dari sistem amplop yang sudah digunakan masyarakat selama bertahun-tahun." kata Peter.

Nasabah dapat membagi Kantong tertentu dengan keluarga atau teman, sehingga memungkinkan terjadi kolaborasi finansial. Menurut Peter, ini belum pernah ada di aplikasi finansial mana pun di seluruh dunia.

 

Ia mencontohkan cara penggunaannya. Misalnya, sekelompok teman menabung bersama untuk suatu perjalanan; komunitas dapat patungan arisan; keluarga juga dapat diberi akses ke Kantong yang diinginkan untuk kebutuhan sehari-hari. 

Dengan mengadopsi teknologi modern, Jago mampu menghadirkan fitur-fitur yang inovatif. Sejak awal, Jago didirikan sebagai bank berbasis teknologi yang mampu tertanam dalam ekosistem digital. 

Teknologi modern juga menjadikan fungsi aplikasi Jago cepat dan responsif. Bahkan hal ini memungkinkan pengguna untuk mempersonalisasikan fitur yang relevan dengan kebutuhan dan kepribadiannya. 

Aplikasi Jago dirancang sebagai aplikasi personal yang bisa disesuaikan dengan karakter pengguna mulai dari tampilannya hingga pilihan fitur. 

"Kami ingin menghadirkan pengalaman baru bagi konsumen dalam menikmati solusi keuangan digital yang berprinsip customer centric,” kata Peter.

Teknologi modern Jago juga memfasilitasi integrasi yang cepat dan aman dengan sejumlah mitra digital ekosistem menggunakan APIs. Jago telah menjalin kemitraan strategis dengan Gojek, aplikasi layanan on demand terdepan di ekosistem digital Indonesia, yang diumumkan Desember tahun lalu.

"Saat ini integrasi produk antara Jago dan Gojek telah berada di tahap lanjut. Layanan ini akan tersedia dalam waktu singkat, setelah semua prosesnya rampung," kata Kharim. 

Integrasi ini akan berkontribusi besar dalam menghadirkan kenyamanan bagi konsumen dan mengatasi persoalan sehari-hari yang sering dihadapi nasabah bank serta pengguna uang elektronik. Kolaborasi dengan berbagai mitra digital ekosistem akan membawa kenyamanan bagi konsumen, sekaligus mewujudkan konsep life centricity

Kharim optimistis aplikasi Jago dapat membantu nasabah dalam mewujudkan mimpi dan aspirasi besarnya dengan memaksimalkan teknologi. Terlebih, dalam dua tahun terakhir, masyarakat kita semakin terbiasa menggunakan teknologi dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari hari.

 

"Kami percaya vaksinasi massal Covid-19 akan memicu pertumbuhan ekonomi. Dengan konteks ini, kami meyakini peningkatan penggunaan layanan keuangan digital akan berlanjut setelah pandemi, dan bukan kembali ke perilaku sebelum krisis. Kami merasa aplikasi Jago hadir tepat waktu." kata Kharim.

 
Berita Terpopuler