Varian Baru Covid-19 Meluas, RS Kanada Kewalahan

Perdana Menteri Kanada menyebut negaranya menghadapi gelombang ketiga Covid-19

Justin Tang / The Canadian Press via AP
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau berbicara selama konferensi pers hariannya tentang pandemi coronavirus di luar kediamannya di Rideau Cottage di Ottawa, Ontario, pada hari Minggu, 5 April 2020.
Rep: Rizky Jaramaya Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Kanada menghadapi gelombang ketiga pandemi virus corona yang sangat serius. Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan, jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit meningkat, sementara kapasitas unit perawatan intensif sudah mencapai batas maksimal dan varian baru virus corona menyumbang peningkatan jumlah kasus.

Baca Juga

“Di seluruh dunia, negara-negara menghadapi gelombang ketiga yang sangat serius dari pandemi ini dan sekarang Kanada juga,” ujar Trudeau, dilansir Aljazirah, Rabu (7/4). 

Peningkatan kasus dan pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit terjadi di beberapa provinsi termasuk Ontario, Quebec, dan British Colombia yang memiliki populasi penduduk terpadat. Pejabat kesehatan British Colombia telah melaporkan kasus yang melibatkan varian baru virus corona yang pertama kali ditemukan di Inggris, Afrika Selatan, dan Brasil. Sementara pemerintah Quebec memperketat pembatasan di zona merah, termasuk di kota terbesar di provinsi itu, Montreal.

“Kami tahu bahwa banyak dari itu adalah varian, dan tampaknya itu adalah strain yang lebih menular dan juga tampaknya orang menjadi lebih sakit dengan beberapa varian ini. Beberapa orang mengatakan, ini adalah periode tersibuk yang pernah kami alami dalam 15 tahun terakhir," ujar Kepala Pengobatan di Rumah Sakit Royal Columbian di New Westminster, Gerald Da Roza kepada CBC News.

Ontario mengalami lonjakan infeksi Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir. Provinsi tersebut memberlakukan tindakan penguncian terbatas selama akhir pekan. Pada Selasa (6/4) Ontario dilaporkan 3.065 kasus baru, dengan rata-rata kasus baru selama tujuh hari mencapai 2.862.

Seorang kolumnis kesehatan di surat kabar Globe and Mail, Andre Picard mengatakan, berdasarkan data pemodelan terbaru jumlah kasus virus corona di Ontario diperkirakan mencapai 6000 per hari. Sementara, jumlah pasien yang dirawat di ICU pada akhir April mencapai 800 orang. Picard mengkritik dan mempertanyakan kebijakan pemerintahan Ontario ketika melarang bisnis restoran dan mengizinkan aktivitas kebaktian di gereja yang berisiko tinggi menularkan virus corona, serta tetap membuka toko ritel.

“Saat gelombang ketiga pandemi terus meningkat, kami tampaknya tidak belajar apa-apa dari dua gelombang sebelumnya,” kata Picard. 

 

Perdana Menteri Ontario Doug Ford menghadapi kritik luas karena gagal memberikan vaksin Covid-19 dengan cepat. Pemerintah federal Kanada memberikan keleluasaan bagi pemerintah daerah untuk menetapkan aturan masing-masing terkait program vaksinasi Covid-19. 

CBC News melaporkan bahwa rata-rata 72.543 suntikan vaksin dilakukan di Ontario setiap hari, meskipun memiliki kapasitas untuk mendapatkan sebanyak 150.000 suntikan. Secara total, provinsi tersebut telah melakukan lebih dari 2,6 juta suntikan vaksin hingga Senin (5/4) malam.

Dalam konferensi pers terpisah pada Selasa, Ford mengatakan provinsi tersebut akan memperluas akses ke vaksin Covid-19. Dia juga mengatakan Ontario sedang "menyelesaikan rencana untuk memvaksinasi pekerja di wilayah zona merah. 

"Minggu lalu saya mengatakan kami bertempur dengan musuh baru, musuh yang berkembang pesat. Permainan sedang berubah dan kami perlu mengalihkan tanggapan kami untuk tetap terdepan dari virus ini," kata Ford. 

 
Berita Terpopuler