Simulasi Sekolah Tatap Muka di Tangsel Belum Dilakukan

Wali Kota Tangsel menyebut simulasi dilakukan menunggu selesainya vaksinasi guru

Republika/Eva Rianti
Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany mengatakan akan segera melakukan simulasi pembelajaran tatap muka di wilayahnya, menyongsong wacana Pemerintah Pusat membuka PTM pada Juli 2021.
Rep: Eva Rianti Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG – Pemerintah Kota Tangerang Selatan masih menyiapkan simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) yang akan dijalankan di sekolah negeri dan swasta yang ada di Tangsel. Simulasi bakal dilakukan seiring dengan rampungnya sejumlah kesiapan, meliputi sarana dan prasarana serta pelaksanaan vaksinasi bagi guru.

Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany mengatakan akan segera melakukan simulasi pembelajaran tatap muka di wilayahnya, menyongsong wacana Pemerintah Pusat membuka PTM pada Juli 2021. Menurut penuturannya, setidaknya tiga hal menjadi landasan untuk memulai pembelajaran tatap muka di sekolah.

“Pertama, sarana dan prasarana sedang didorong, on process, nanti kalau sudah siap semuanya kita simulasikan. Pokoknya buka tidak buka di bulan Juli sarana prasarana sudah siap, terutama di sekolah-sekolah negeri di Tangsel,” ujar Airin, Selasa (6/4).

Adapun yang kedua, adalah terselesaikannya vaksinasi Covid-19 bagi para tenaga pendidik atau guru. Vaksinasi bagi guru di Tangsel hingga saat ini diketahui masih terbatas. Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, jumlah guru yang sudah divaksin Covid-19 baru tercatat hampir 3 ribu orang. Sementara targetnya mencapai lebih dari 14 ribu orang, sesuai dengan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) pada Dinas Pendidikan Kota Tangsel, artinya baru terealisasi sekitar 21 persen. 

“Bagaimana mendorong vaksinasi terhadap guru bisa 100 persen segera, diharapkan pada April selesai semuanya, berarti Mei dan Juni imunitas antibodi mereka sudah ada, sehingga pada saat nanti kebijakan, baik dari Pemerintah Pusat atau misalnya kita membuat kebijakan berdasarkan komunikasi dengan para guru dan orang tua, maka kita bisa melakukannya,” jelasnya.

Ketiga, tidak lain adalah kondisi penambahan kasus baru Covid-19 di Tangerang Selatan menjadi salah satu pertimbangan terpenting sebelum dilakukannya sekolah tatap muka. Meski saat ini berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Banten mencatat adanya tren penurunan dari penambahan kasus Covid-19 di Tangsel, kondisi pada Juli 2021 mendatang belum dapat dipastikan.

Airin mewanti-wanti adanya lonjakan kasus Covid-19 lantaran saat itu merupakan momen selepas Idul Fitri, yang mana tren kasus tahun lalu melonjak pasca libur panjang. “Ditambah kita lihat nanti di Juli ada penambahan peningkatan atau seperti apa karena kan itu selesai Lebaran. Jadi kebijakan yang kita buat berdasarkan kondisi dari yang positif Covid nya, tapi persiapan sarpras terus kita dorong, baik negeri maupun swasta,” terangnya.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan Taryono menambahkan, kesiapan terkait dengan sarana dan prasarana untuk menunjang penerapan protokol kesehatan di tiap sekolah yang ada wilayahnya masih dalam tahap kesiapan. Taryono menyebut, seusai sekolah menyiapkan sarana dan prasarana, Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan Kota Tangsel akan melakukan verifikasi untuk memastikan kesiapan tersebut.

 

“Saat ini sudah 80 persen sekolah negeri dan swasta yang telah siap (sarana dan prasarana untuk menjalankan prokes Covid-19),” ujar dia.

 
Berita Terpopuler