Dinasti Abbasiyah Rintis Proyek Air Bersih untuk Jamaah Haji

Di masa Abbasiyah, upaya itu dirintis oleh istri Khalifah Harun al-Rasyhid

Arab News
Jalur Zubaida mewakili nilai sejarah yang besar sebagai jalur dan jalur utama untuk ziarah dan perdagangan sejak awal Islam.
Rep: Idealisa Masyrafina. Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Keberadaan air bersih sangat dibutuhkan para jamaah calon haji yang berdatangan dari berbagai penjuru dunia Islam. Karenanya, kehadiran proyek air bersih menjadi strategis.

Baca Juga

Di masa Abbasiyah, upaya itu dirintis oleh istri Khalifah Harun al-Rasyhid,  Zubayda binti Mansur. Pada beberapa kesempatan, ia sering mendampingi suaminya menempuh perjalanan ke luar negeri, termasuk menunaikan ibadah haji ke Makkah dan Madinah.

Sejarawan Ibnu al-Jawzi menuliskan dalam catatannya. Setelah peristiwa yang menyentuh itu, Zubayda meminta sejumlah insinyur menggelar studi. Mereka diminta merancang cara bagaimana agar jamaah mudah mendapatkan air bersih tanpa mengeluarkan banyak uang saat mereka meniti perjalanan menuju Makkah.

Tak lama, mereka kembali dengan membawa laporan kepada Zubayda. Laporan itu menguraikan sangat sulit mewujudkan permintaan istri sang khalifah itu. Sebab, perlu penggalian saluran di bawah cadas. Selain itu, untuk mengalirkan air, harus membangun saluran sepanjang lereng dengan jarak lebih dari sepuluh mil atau 16,090 km.

Sejarawan Ibnu al-Jawzi kembali menyingkapkan hal luar biasa dalam tulisannya. Ia mengatakan, berdasarkan catatan para akuntan Zubayda, sebanyak 54 juta dinar, dikeluarkan untuk mendanai proyek itu. Para sejarawan lain juga melontarkan kekaguman atas apa yang dilakukan Zubayda.

 

 
Berita Terpopuler