Usaha Bang ER Tercapai, Lada Babel Kini Rp 96 Ribu

Gubernur Erzaldi berupaya kembalikan kejayaan Lada Babel dengan keluar dari IPC

Pemprov Babel
Perkebunan Muntok White Pepper atau lada Bangka Belitung. Kesabaran dan kerja keras Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman atau sering kali disapa Bang ER untuk mengembalikan kejayaan lada Babel, mulai terlihat. Langkah beraninya agar Babel keluar dari IPC (International Pepper Community) juga menjadi strategi yang tepat.
Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG - Kesabaran dan kerja keras Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman atau sering kali disapa Bang ER untuk mengembalikan kejayaan lada Babel, mulai terlihat. Langkah beraninya agar Babel keluar dari IPC (International Pepper Community) juga menjadi strategi yang tepat.

Per tanggal 30 Maret 2021 kemarin, harga beli Muntok White Pepper menembus angka Rp 96 ribu. Kerja keras jajarannya bersama para petani patut mendapat apresiasi. Karena ternyata bukan hanya lada saja yang naik, tapi ada komoditi lain yang juga merangkak naik seperti sawit dan karet.

Dari data yang dikeluarkan oleh Kantor Pemasaran Bersama (KPB) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), harga beli Muntok White Pepper Provinsi Babel per tanggal 30 Maret 2021, tembus di harga Rp 96 ribu per kilogram.

Perinciannya, lada dengan kualitas MQ (kualitas lada yang merupakan hasil panen dari petani yang belum disortir dan uji lab) harga belinya Rp 90 ribu. Kemudian, lada dengan kualitas SNI 2 (kualitas lada yang telah disortir dan uji lab) harga belinya Rp 94 ribu per kilogram.     

Untuk kualitas SNI 1 (kualitas lada super yang telah disortir dan uji lab) sekarang tembus dengan harga beli Rp 96 ribu per kilogram. Sementara komoditi lainnya seperti karet, harga tingkat kabupaten Rp 7.000 sampai Rp 9.000, untuk harga provinsi Rp9.000 sampai Rp 12 ribu, dan yang disepakati adalah harga tingkat kabupaten, yaitu berkisar Rp 8.000 sampai Rp 9.000.

Untuk harga kelapa sawit di tingkat petani Rp 1.800 sampai Rp 1.900, untuk tingkat pabrik sudah sampai Rp 2.100 perkilo.            

"Kita patut bersyukur dengan mengucapkan alhamdulillah, karena seperti kita ketahui, komoditi pertanian khususnya pertanian perkebunan ini mengalami perbaikan harga, ada beberapa komoditi yang memang hari ini (kemarin, Selasa 30/3) jelas tampak ada perubahan harga yaitu yang pertama perubahan harga pada lada, kemudian perbaikan harga juga terjadi pada sawit, kemudian diikuti juga dengan komoditi lainnya seperti karet, juga mengalami kenaikan. Ini merupakan sebuah proses yang sudah mulai tampak," tutur Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Pemprov Babel, Irman HS.SP, Selasa (30/3).   

 

Ulas Irman, dengan kenaikan yang terjadi kemarin membuktikan bahwa, arahan-arahan yang dikeluarkan oleh Gubernur Erzaldi untuk program pertanian sejak tahun 2018, terjawab dan menampakkan hasil.

Jelas Irman, sejak tahun 2018 Gubernur Erzaldi membuat program kepada Dinas Pertanian untuk memberikan sekaligus membantu seluruh petani lada mulai dari benih, pupuk, dibantu oleh Pemprov Babel.

"Bahkan ini (kenaikan harga lada) juga tidak luput atas keberanian beliau yaitu kita memisahkan diri yang dari namanya IPC, kumpulan beberapa negara yang memang penghasil lada yang diketuai oleh Vietnam," ulasnya lagi.  

Dalam kondisi Babel tergabung di IPC, maka tidak bisa menentukan harga, nah keputusan Gubernur Erzaldi inilah dianggap keputusan yang terbaik buat petani lada khususnya.  

"Sehingga dampak yang akan datang jika masih bergabung dengan IPC kita tidak bisa menentukan harga kita sendiri. Sekarang kita tidak tergantung lagi kepada Vietnam," ungkapnya.

Artinya kebijakan yang dikeluarkan gubernur yang akrab disapa Bang ER, tidak hanya kepada tahap bawah saja tetapi di tingkat internasional ia berani mengambil keputusan seperti itu untuk memajukan kejayaan lada. 

Komitmen Erzaldi sendiri untuk mengembalikan kejayaan lada sudah berjalan berturut-turut sejak tahun 2018 hingga 2021. Bantuan demi bantuan terus digulirkan kepada para petani. 

"Fluktuasi harga selalu terjadi, namun bagaimana kita menyikapinya. Dengan komitmen pemerintah yang berkomitmen sampai empat tahun sampai hari ini terus membantu sarana prasana, menjadi peluang besar bagi masyarakat khususnya petani untuk fokus, mengembangkan tanaman lada ini," lanjutnya.

Apa yang telah terjadi di pasar, ujar Irman membuktikan apa yang diinginkan dan dicita-citakan Gubernur Erzaldi bersama para petani terjawab dengan kenaikan harga yang signifikan.

 

"Ini membuktikan bahwa komitmen hitung hitungan Gubernur Babel tepat. Kita yakin beliau seorang pemimpin yang tidak mungkin tidak memikirkan. Ini peluang ketika kepala daerah kita sangat mendukung sektor pertanian dan hari ini pertanian memiliki nilai strategis yang bisa dikembangkan untuk perbaikan ekonomi petani kita," ujarnya.

 
Berita Terpopuler