Jokowi Segera Pindahkan PTDI dan Pindad ke Kertajati

Pemerintah sedang mengembangkan kawasan strategis Rebana

Humas Jabar
Gubernur Jabar Ridwan Kamil
Rep: Sapto Andika Candra Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) melanjutkan wacananya untuk memindahkan pabrik dan fasilitas operasi PT Dirgantara Indonesia (Persero) dan PT Pindad (Persero) ke kawasan Aerocity di Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Aerocity sendiri merupakan salah satu konsep dari 13 kota industri yang akan dikembangkan di segitiga emas Rebana (Cirebon-Patimban-Kertajati). 

Baca Juga

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjelaskan, pemindahan PTDI dan Pindad ini merupakan instruksi langsung dari Presiden Jokowi. Jika terealisasi nanti, maka pabrik dan pusat operasi PTDI dan Pindad di Bandung bisa ditransformasikan menjadi model bisnis lain yang relevan dengan kondisi geografis dan pasar yang ada. 

"Yaitu mungkin pariwisata. Kira-kira begitu," kata Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil usai rapat terbatas dengan Presiden Jokowi, Senin (29/3). 

Seperti diketahui, pemerintah sedang mengembangkan kawasan strategis Rebana yang berada di antara Cirebon, Patimban, dan Kertajati. Di dalam kawasan ini akan dibangun 13 kota industri, termasuk aerocity yang terintegrasi dengan Bandara Internasional Kertajati dan kota maritim yang terintegrasi dengan Pelabuhan Patimban. 

"Kami sudah menghitung kalau semua lancar maka mesin regional metropolitan rebana ini akan menyumbangkan 1 persen pada pertumbuhan Indonesia di 10 tahun ke depan," kata Emil. 

Presiden Jokowi pun, menurut Emil, sudah setuju dengan konsep yang segera direalisasikan ini. Presiden disebutkan segera meneken Peraturan Presiden (Perpres) Percepatan Pembangunan Jawa Barat sebagai dasar hukum intervensi pembangunan infrastruktur oleh pemerintah. 

 

Menurut arsip pemberitaan Republika.co.id, wacana pemindahan pabrik PTDI bukan pertama ini digaungkan. Pada 2016 lalu, rencana itu sudah mengemuka. 

"Saya datang ke sini untuk meminta izin (kepada Gubernur Jabar), suara saat PT DI ini pindah dari Bandung tapi tetap di Jawa Barat, yakni di Kertajati, atas arahan Pak Presiden," kata Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia pada 2016 lalu, Budi Santoso, usai bertemu Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, di Gedung Sate Bandung.

Ia mengatakan alasan Presiden Joko Widodo mengusulkan agar PT DI pindah kantor dari Bandung ke Kertajati, Kabupaten Majalengka agar bisa lebih optimal dalam memproduksi pesawat terbang. "Waktu kami bertemu Pak Presiden dan beliau bertanya berapa luas tanahnya di Bandung, kami bilang 40-50 hektare. Beliau bilang, 'masa industri kapal terbang 40-50 hektare nanti enggak maju-maju itu'," ujar Budi.

Presiden Jokowi, menurut dia, menilai lokasi aero city Bandara Internasional Jawa Barat karena dinilai cocok untuk jadi kantor baru BUMN yang memproduksi pesawat terbang pertana dan satu-satunya di Indonesia dan Asia Tenggara ini.

"Di mana ada tanah yang cukup lebar, ternyata diputuskan oleh Bapak Presiden di tempatnya Pak Aher (Ahmad Heryawan), yakni di Kertajati," kata dia.

Menurut dia, nantinya luas kantor PT DI di Kertajati, Kabupaten Majalengka akan lebih memiliki luas lima hingga enam kali lipat kantor yang di Kota Bandung. Ia mengatakan, rencana pemindahan kantor PT DI dari Kota Bandung ke Kertajati, Kabupaten Majalengka, baru akan dimulai pada dua tiga tahun mendatang secara bertahap.

"Untuk menyiapkan fasilitasnya juga kan itu tidak cepat, jadi lahannya dulu lah. Kita akan rencananya. Kita setelah Kertajati (Bandara Kertajati) berdiri baru kita akan mulai. Tapi lahannya sudah ada dilu," kata Budi. 

 
Berita Terpopuler