Iran Tegaskan Komitmen dengan Kesepakatan Nuklir
Iran meminta mereka yang menandatangani JCPOA juga memenuhi komitmen mereka.
REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Kepala Staf Presiden Iran Mahmoud Vaezi mengatakan posisi Teheran pada kesepakatan nuklir 2015 atau Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) sudah jelas. Iran tetap berkomitmen pada kesepakatan tersebut.
"Pihak penandatangan JCPOA harus memenuhi komitmen mereka, sehingga semuanya kembali normal," kata Vaezi seperti dikutip Trend dari kantor berita Iran, IRNA, Kamis (25/3).
"Seperti yang sudah Pemimpin Tertinggi dan presiden berulang kali katakan, bila pihak lain mematuhi komitmen JCPOA, maka Iran akan segera kembali ke komitmen tersebut," tambahnya.
Ia mengatakan Iran dan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) memiliki hubungan baik di masa lalu. Iran siap mengimplementasikan semua komitmen-komitmen yang tercantum di JCPOA.
"Komentar Direktur Jenderal IAEA mengenai tenggat waktu untuk kembali ke JCPOA sebentar lagi tidak ditunjukan pada Iran, tapi pada negara-negara yang menarik diri dari kesepakatan itu dan tidak mematuhi komitmen mereka," kata Vaezi.
Ia menyinggung pernyataan Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi mengenai masih terbukanya 'pintu untuk kembali ke JCPOA'. Pemerintah mantan Presiden Donald Trump menarik AS dari kesepakatan itu pada tahun 2018 lalu dan memberlakukan kembali sanksi-sanksi ekonomi pada Iran.
Pemerintah Trump beralasan langkah itu untuk mendesak Iran membongkar semua program nuklirnya. Teheran membalasnya dengan mengurangi kepatuhan mereka pada komitmen-komitmen JCPOA. Sementara pemerintah Presiden AS Joe Biden mengungkapkan bersedia untuk kembali bergabung ke kesepakatan tersebut.
Sebelumnya Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Seyyed Ali Khamenei mengatakan AS harus mencabut semua sanksinya terlebih dahulu. "Dan lalu kami akan memverifikasinya bila benar sudah dicabut maka kami akan kembali ke komitmen-komitmen JCPOA tanpa masalah," katanya.