Mendekorasi Rumah Jelang Ramadhan, Apa Hukumnya?

Datangnya Ramadhan sering disemarakkan dengan berbagai dekorasi di rumah.

AP/Carlos Osorio
Mendekorasi Rumah Jelang Ramadhan, Apa Hukumnya?. Lampu-lampu hias bertema Ramadhan terpasang di sebuah rumah di Dearborn, Michigan, Amerika Serikat.
Rep: Alkhaledi Kurnialam Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perayaan suatu hari atau momen penting seringkali disemarakkan dengan membuat berbagai dekorasi di rumah atau sebuah wilayah. Begitu juga bulan suci Rmadhan yang akan datang dalam waktu dekat.

Baca Juga

Beberapa orang menyambutnya dengan mendekorasi rumah mereka untuk menyemarakkan Ramadhan. Kebiasaan ini menimbulkan pertanyaan terkait hukumnya dalam Islam.

Bolehkah seorang Muslim mendekorasi rumah mereka untuk meramaikan Ramadhan? Apakah tradisi ini tergolong sebagai bid’ah atau perkara baru dalam agama yang dilarang?

Berikut penjelasannya, dilansir dari Islamweb.net menurut pakar.

Mendekorasi dengan niat menyemarakkan suasana Ramadhan

Mendekorasi rumah atau lingkungan sekitar rumah jika dimaksudkan untuk merefleksikan suasana ceria di bulan suci Ramadhan yang istimewa, maka hukumnya dibolehkan. Namun, jika tindakan mendekorasi rumah dijadikan sebagai bagian dari ibadah dari Ramadhan, maka itu tidak diperbolehkan.

Baca juga : 15 Kata Kunci Seputar Bulan Suci Ramadhan

Jadi, mendekorasi rumah jelang atau saat Ramadhan boleh-boleh saja asalkan diniatkan untuk meramaikannya semata. Tidak dibenarkan menjadikan kegiatan ini sebagai aktivitas wajib yang jika tidak melakukannya seakan ibadah puasanya berkurang. Hal ini karena tidak boleh mengada-ada dalam urusan ibadah yang bisa menjerumuskan dalam bid’ah.

Rasulullah SAW bersabda,

مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ

“Barangsiapa melakukan suatu amalan yang bukan berasal dari kami, maka amalan tersebut tertolak” (HR. Muslim).

 

 

Jangan boros

Meskipun mendekorasi dibolehkan untuk menyemarakkan Ramadhan, perlu diperhatikan juga untuk menghindari pemborosan dalam melakukannya. Sifat dan tindakan boros merupakan salah satu yang dilarang oleh Allah SWT dan Rasul-Nya.

Allah SWT berfirman dalam surat Al-Isra ayat 27:

إِنَّ ٱلْمُبَذِّرِينَ كَانُوٓا۟ إِخْوَٰنَ ٱلشَّيَٰطِينِ ۖ وَكَانَ ٱلشَّيْطَٰنُ لِرَبِّهِۦ كَفُورًا 

Artinya: “Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.”

Allah SWT juga berfirman dalam surat Al-A’raf Ayat 31:

۞ يَٰبَنِىٓ ءَادَمَ خُذُوا۟ زِينَتَكُمْ عِندَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا۟ وَٱشْرَبُوا۟ وَلَا تُسْرِفُوٓا۟ ۚ إِنَّهُۥ لَا يُحِبُّ ٱلْمُسْرِفِينَ 

Artinya: “Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.”

 
Berita Terpopuler