Mengenal Obat Herbal yang Ditambahkan dalam Kopi

Kopi tak hanya bisa diaduk dengan campuran gula atau krim.

Pxhere
Kopi tak hanya bisa diaduk dengan campuran gula atau krim.
Rep: Shelbi Asrianti Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kopi tidak cuma bisa dipadukan dengan gula dan krim, ada bahan bernama adaptogen yang kerap dibubuhkan dalam minuman tersebut. Silvia Carli, pakar diet berlisensi dari New York, Amerika Serikat, menjelaskan lebih lanjut mengenainya.

"Adaptogen adalah obat herbal tidak beracun yang mengklaim dapat membantu mengatasi stres mental atau fisik dengan lebih baik, meningkatkan kinerja fisik dan mental, dan mungkin mendukung sistem kekebalan," ungkapnya.

Perempuan yang aktif di platform gaya hidup sehat 1AND1 LIFE itu menyampaikan, sudah banyak minuman kopi kalengan atau kemasan dalam botol yang ditambah dengan adaptogen. Fungsinya, mempertahankan kafein tapi dengan lebih sedikit efek samping.

Sebagian orang merasa gelisah dan berdebar setelah minum kopi biasa. Karena adaptogen telah dikaitkan dengan tingkat stres yang lebih rendah, menambahkannya ke dalam kopi dapat membantu menurunkan tingkat stres dan kelelahan peminumnya.

Ada beberapa jenis adaptogen yang umum digunakan. Pertama adalah jamur reishi yang telah terbukti dalam studi memiliki efek meningkatkan sistem kekebalan, punya fungsi antikanker, dan meningkatkan suasana hati.

Baca Juga

Baca juga : Studi: 1 dari 3 Penyintas Covid-19 Menderita Long Covid

Kedua, ramuan kuno ashwaganda atau ginseng India yang sudah berabad-abad digunakan dalam pengobatan Ayurveda. Penelitian terhadap peserta manusia mengungkap bahwa bahan ini meningkatkan daya tahan terhadap stres.

Bahan lain yakni kunyit dengan bahan aktif kurkumin yang meningkatkan suasana hati dan mengurangi stres. Sementara cordyceps yang lazim digunakan dalam pengobatan tradisional Tiongkok punya senyawa yang memiliki fungsi antiinflamasi.

Jamur surai singa pun dimanfaatkan sebagai adaptogen. Jenis jamur dengan bentuk unik ini dapat meningkatkan fungsi kognitif, meningkatkan daya ingat, serta diyakini bisa mengurangi depresi dan kecemasan.

Berdasarkan sejarah, adaptogen sudah ribuan tahun dimanfaatkan dalam pengobatan herbal tradisional. Pemakaian secara meluas dalam kehidupan modern dilakukan setelah adanya berbagai penelitian yang mengonfirmasi kegunaannya.

Ahli diet terdaftar di Within Nutrition, Kylie Ivanir, menganggap sejumlah hasil studi tentang kegunaan adaptogen tampak menjanjikan. Beberapa riset itu dilakukan pada hewan dan sampel sel manusia.

Baca juga : Habiskan Dana Rp 983 M, Riza: Formula E Masih Menguntungkan

Sebagian di antaranya telah menunjukkan bahwa adaptogen memang dapat menunjukkan aktivitas pelindung saraf, juga memiliki sifat anti-kelelahan dan antidepresan. Selain itu, dapat berfungsi sebagai stimulan untuk sistem saraf pusat.

"Studi telah menunjukkan bahwa adaptogen tertentu, seperti ekstrak Rhodiola, dapat meningkatkan fungsi kognitif dan mengatasi kelelahan," kata Ivanir. Meski, penelitian yang lebih besar dan spesifik tetap diperlukan.

Dengan sederet fungsi yang ada, kopi adaptogen tetap tidak dimaksudkan sebagai obat atau solusi untuk masalah kesehatan. Misalnya, saat seseorang sedang stres berat, bukan berarti kopi adaptogen bisa menjadi obat untuk menangani itu.

Kopi adaptogen tidak aman untuk orang-orang dengan kondisi kesehatan tertentu, salah satunya ibu hamil. Seperti halnya suplemen, para pakar mengimbau untuk memastikan bahwa adaptogen yang dikonsumsi aman bagi tubuh.

Cara mudahnya, Ivanir menyarankan memilih produk dari merek ternama yang telah diuji oleh pihak ketiga. Pastikan dalam daftar bahan di kemasannya bahwa tidak ada kontaminan atau logam berat.

Meskipun manfaat adaptogen terdengar menarik, perlu diingat bahwa yang terbaik adalah tidak mengandalkan konsumsi bahan-bahan ini saja. Meminum kopi adaptogen harus diimbangi dengan pola makan seimbang.

"Adaptogen tidak boleh menggantikan diet seimbang, aktivitas fisik, dan obat. Namun, adaptogen dapat digunakan sebagai suplemen untuk mendukung kesehatan secara keseluruhan," ujar Ivanir, dikutip dari laman Eat This, Selasa (23/3).

 
Berita Terpopuler