Serangan Udara Rusia Tewaskan Warga Sipil di Suriah

Kementerian Pertahanan Nasional Turki mengatakan serangan dilakukan oleh rezim Assad

Seorang warga sipil tewas dan dua lainnya terluka dalam serangan udara jet Rusia di barat laut Suriah pada Ahad (21/3).
Red: Nur Aini

 

Baca Juga

REPUBLIKA.CO.ID, IDLIB -- Seorang warga sipil tewas dan dua lainnya terluka dalam serangan udara jet Rusia di barat laut Suriah pada Ahad (21/3).

Serangan itu, yang menurut observatorium pesawat oposisi dilakukan oleh Rusia, menargetkan daerah dekat jalan raya M4 di perbatasan Bab al-Hawa antara Kota Sarmada, Provinsi Idlib di sisi Suriah dan Distrik Reyhanli, Provinsi Hatay di selatan Turki.

Sebuah fasilitas pengisian silinder di dekat penyeberangan terkena serangan, begitu juga dengan truk yang membawa material komersial, area dekat gudang asosiasi bantuan kemanusiaan lokal, daerah pegunungan dan sebuah desa di jalan raya wilayah selatan Idlib.

Sementara itu, menurut observatorium, rudal balistik yang diluncurkan dari Laut Mediterania mendarat di dekat markas Tentara Nasional Suriah yang terletak di desa Qah, 3 kilometer dari perbatasan Idlib dengan Turki. Menyusul serangan tersebut, tim pertahanan di Idlib memulai upaya untuk memadamkan serangan berikutnya.

Pada hari yang sama, setidaknya enam warga sipil, termasuk seorang anak dan seorang wanita, tewas dan 15 lainnya terluka dalam serangan oleh pasukan rezim Bashar al-Assad dan kelompok teror yang didukung Iran di Idlib.

"Rezim Assad yang sebelumnya menyerang sebuah rumah sakit di al-Atarib, sekarang menghantam daerah pemukiman Kah [Qah] di zona de-eskalasi Idlib & sebuah truk dan Taman trailer dekat Sarmada dengan rudal. Sementara banyak hewan ternak tewas di Kah, 7 warga sipil terluka di tempat parkir truk & trailer," tulis Kementerian Pertahanan Nasional Turki di Twitter.

 

Setelah serangan itu, kementerian mendesak Rusia untuk segera menghentikan serangan itu. "Pasukan kami telah disiagakan. Perkembangan sedang diikuti," ungkap kementerian.

Idlib adalah situs zona de-eskalasi yang dibuat berdasarkan kesepakatan antara Turki dan Rusia. Daerah tersebut telah menjadi subjek berbagai pemahaman gencatan senjata, yang sering dilanggar oleh rezim Assad dan sekutunya.

Suriah telah terlibat dalam perang sipil yang ganas sejak awal 2011, ketika rezim Bashar al-Assad menindak protes pro-demokrasi dengan kekerasan. Lebih dari 5 juta warga sipil telah mengungsi sejak dimulainya perang.

 
Berita Terpopuler