Bulan Syaban dan Gladi Resik Ramadhan

Pada bulan Syaban ini amalan-amalan manusia diangkat ke langit

Pixabay
Ilustrasi Bulan Syaban jelang Ramadhan
Red: Elba Damhuri

REPUBLIKA.CO.ID -- Oleh Sofiah Balfas, Dewan Pakar PB Wanita Al Irsyad

Alhamdulillah tak terasa kita sekarang sudah berada di bulan Sya’ban, bulan kedelapan dalam kalender Hijriah Islam. Bulan Sya’ban merupakan bulan istimewa dan termasuk salah satu bulan yang dimuliakan Allah. Rasulullah mencontohkan kepada kita untuk lebih banyak berpuasa di bulan Sya’ban dibanding bulan-bulan lainnya. 

Pada bulan Sya’ban ini, amalan-amalan manusia diangkat ke langit, seperti diriwayatkan oleh Usamah bin Zaid Radhiyallahu anhu, ia mengatakan, “Aku bertanya, “ Wahai Rasulullah, saya tidak melihat Engkau berpuasa di suatu bulan seperti engkau berpuasa di bulan Sya’ban.”

Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, yang artinya: “Bulan itu, banyak yang lalai, yaitu (bulan) antara Rajab dan Ramadhan, bulan diangkatnya amal-amal kepada Rabb semesta alam, dan aku ingin amalku diangkat dalam keadaan aku sedang berpuasa.”

Bulan Sya’ban merupakan bulan yang tepat berada pada posisi sebelum bulan Ramadhan yang mulia dan suci. Saya menganalogikan bulan Sya’ban adalah bulan persiapan dan gladi resik untuk sesuatu event yang istimewa, suci dan mulia, yaitu bulan Ramadhan. Marilah kita pikirkan, jika kita akan mengadakan acara yang istimewa, apa yang anda lakukan? 

Tentunya anda membuat persiapan yang cukup matang dan juga membuat gladi resik agar acaranya berlangsung sukses. Untuk acara pernikahan saja, biasanya kita perlu waktu  satu tahun untuk persiapannya. Bagaimana persiapan kita untuk Ramadhan yang waktunya hanya beberapa hari lagi?

Hampir semua umat muslim di negeri kita ini selalu mempersiapkan banyak hal untuk Ramadhan, terutama persiapan makanan yang akan dikonsumsi selama Ramadhan.  Sebenarnya hal ini tidak salah, tapi seharusnya banyak hal penting yang terlupakan, terutama kesiapan fisik dan mental kita menghadapi Ramadhan agar kita mendapatkan apa yang Allah telah janjikan bagi orang-orang yang berpuasa di bulan Ramadhan. 

Bagaimana dengan persiapan dan gladi resik kita menyambut Ramadhan? Untuk orang-orang yang mengutamakan dan mengharapkan keutamaan dari bulan Ramadhan, tentunya anda harus sudah bersiap-siap sejak beberapa bulan sebelumnya dan bulan Sya’ban adalah gladi resiknya.

Apa yang dilakukan Rasulullah dengan banyak berpuasa di bulan Sya’ban, menurut saya, ini adalah merupakan hal yang semestinya dicontoh oleh kita agar dapat mempersiapkan fisik dan mental untuk menyambut bulan Ramadhan. Memulai berpuasa di bulan Sya’ban, merupakan latihan dan gladi resik menyambut puasa satu bulan penuh di bulan Ramadhan, sehingga ketika memasuki Ramadhan, persiapan kita sudah cukup dan tubuh terbiasa dengan kondisi berpuasa, sehingga puasa bukan merupakan hal yang memberatkan. 

Puasa bagi sebagian orang merupakan hal yang berat, hal ini pun terjadi pada diri saya sendiri beberapa tahun lampau. Sebelum saya rutin melakukan puasa sunnah, saat memasuki bulan Ramadhan adalah merupakan hal yang sangat berat, karena tubuh tidak dikondisikan untuk berpuasa, terutama saya merasakan gangguan di pencernaan yang cukup mengganggu, terutama di 7 hari pertama bulan Ramadhan. 

Percayalah Allah mewajibkan kita berpuasa tentunya ada banyak kebaikan di dalamnya, seperti dijelaskan pada akhir ayat 184 surat AL-Baqoroh, “puasa itu baik bagimu jika kamu mengetahui”. Jika kita pelajari manfaat puasa bagi tubuh seorang maka kita dapat menghilangkan mitos-mitos seputar puasa yang tidak berdasar dan  sangat merugikan. 

 

Mitos-mitos ini membuat banyak orang pada umumnya mengartikan bahwa puasa membuat anda kelaparan, mengantuk, lemas, menimbulkan sakit maag, bahkan ada yang mengartikan puasa menurunkan imunitas. Ilmuwan-ilmuwan sejak dahulu, seperti  Ibnu Sina, Hipocrates sampai ke ilmuwan saat ini sudah membuktikan bahwa: kalau anda ingin sehat, maka puasalah solusinya.

Hal ini saya sudah saya buktikan sendiri, Allah menyembuhkan penyakit yang sudah puluhan tahun saya derita melalui puasa.

Memperbanyak puasa di bulan Sya’ban sangat membantu badan dan hati untuk lebih siap menyambut Ramadhan. Bagaimana dengan persiapan kita untuk menyambut Ramadhan? Apakah anda sudah menyiapkannya dari sekarang? Bahkan mungkin banyak yang sudah menyiapkan sejak setahun lalu. Marilah mulai sekarang kita kondisikan diri kita untuk siap melaksanakan gladi resik menyambut Ramadhan. 

Bukan hanya siap untuk berpuasa tapi kita siap dan terbiasa melaksanakan semua amalan yang dicontohkan Rasulullah di bulan Sya’ban dan Ramadhan sehingga kesempatan emas yang belum tentu kita dapatkan di tahun depan, dapat kita raih dan puncaknya Allah selamatkan kita dari api neraka. 

Beberapa persiapan yang perlu kita lakukan dari sekarang:

1. Seperti dicontohkan oleh Rasulullah, banyaklah berpuasa sunnah di bulan Sya’ban, melebihi banyaknya dari bulan-bulan lainnya. Jika anda terbiasa berpuasa tiga hari di tengah bulan, maka tambahlah dengan berpuasa di hari Senin dan Kamis.  Jika anda sudah rutin melakukan puasa Senin dan Kamis maka tambahlah menjadi berpuasa 3 atau 4 hari dalam seminggu. Apabila anda sudah biasa melakukan puasa Daud maka tentunya anda bisa menambah puasa menjadi lima hari atau enam hari bahakan tujuh hari berpuasa dalam satu minggu, dengan catatan tidak berpuasa sebulan penuh dalam bulan Sya’ban

2. Aturlah pola makanan anda sejak puasa Sya’ban menjadi pola makan sehat. Selama anda berpuasa, pilihlah makanan yang dibutuhkan oleh diri anda dengan porsi yang sesuai dengan kebutuhan. Jangan banyak mengonsumsi makanan dengan kalori tinggi yaitu makanan dengan kadar gula tinggi, tinggi karbohidrat apalagi makanan berminyak/digoreng. 

Mulailah berbuka dengan air putih beberapa butir kurma atau buah segar. Penting memastikan makanan pada saat pertama berbuka pada porsi kecil dan juga luangkan waktu untuk mengunyah secara perlahan dan tuntas, ini akan sangat membantu sistem pencernaan anda yang sudah beristirahat selama beberapa waktu, sehingga anda mengaktifkan sistem secara perlahan. Selama berpuasa 14 jam, tubuh anda mengalami detoksifikasi, karena itu ketika berbuka jangan anda memasukkan makanan yang akan mengotori tubuh anda lagi.

3. Penuhi kebutuhan cairan, aturlah kecukupan minum anda di saat sahur dan berbuka. Kekurangan cairan salah satu penyebab mengantuk, sakit kepala dan kelelahan selama berpuasa.

 

4. Aturlah waktu tidur anda dari sekarang. Bangunlah di sepertiga malam dan usahakan tidak tidur lagi, agar anda sudah terbiasa bangun untuk shalat malam dan makan shaur di Ramadhan nanti. 

Kebiasaan yang kita lakukan berulang akan membuat tubuh kita menyesuaikan dengan sendirinya sehingga di saat Ramadhan nanti,  tidak ada alasan anda untuk mengurangi produktivitas. Hal ini penting dipahami untuk menghilangkan mitos bahwa puasa membuat seseorang lemas sehingga menurunnya produktivitas merupakan sesuatu yang wajar, hal ini sama sekali tidak dicontohkan oleh Rasulullah. 

Berpuasa pada bulan Ramadhan bukan alasan untuk mengerem aktivitas kerja sehari-hari. Produktivitas kerja harus tetap dipertahankan bahakan ditingkatkan selama menjalani ibadah puasa pada bulan Ramadhan. 

5. Untuk anda yang mengonsumsi obat-obatan yang rutin diminum setiap hari, sejak sekarang konsultasikan kondisi anda  dan bagaimana mengatur jadwal konsumsi obat-obatan kepada  dokter, sehingga anda akan tetap sehat selama berpuasa Ramadhan. 

6. Tetaplah berolahraga selama bulan Ramadhan. Olahraga saat puasa adalah aktivitas menyehatkan tubuh yang tidak boleh dilupakan. Olahraga saat puasa berdampak baik bagi kesehatan, namun anda harus tahu waktu terbaik untuk berolahraga dan jenis olahraga yang diperbolehkan. 

Olahraga ringan dan berintensitas rendah memiliki dampak baik bagi kesehatan tubuh anda seperti jalan kaki, yoga, bersepeda, joging, dan taichi. Sebuah riset dari Universitas Georgia, Amerika Serikat menyatakan bahwa olahraga ringan dapat mencegah rasa lesu. 

7. Perbanyaklah pengetahuan mengenai puasa baik dari pandangan agama maupun manfaat puasa dari ilmu kesehatan. Hal ini akan meningkatkan keikhlasan dan memberikan kekuatan kita saat berpuasa.

8. Aturlah schedule anda dari sekarang, karena tentunya ada beberapa aktivitas yang perlu kita tingkatkan, terutama kedekatan kita dengan Al Qur’an. Buatlah target kedekatan anda dengan Al Qur’an dan lakukan evaluasi pemenuhan target ini, upayakan target ini lebih tinggi dari pencapaian di Ramadhan tahun lalu. InsyaAllah target ini bisa tercapai dengan cara mengeliminasi aktivitas yang kurang bermanfaat, misalnya interaksi kita dengan gadget.

9. Susunlah budget keuangan anda untuk sedekah dan zakat yang akan anda keluarkan di Ramadhan nanti. Pisahkan budget itu dari rekening anda. Kalau perlu anda sudah buat planning detailnya. Kalau anda mau sedekah mukena, Qur’an, sajadah atau yang lainnya, belilah dari sekarang supaya waktu anda di Ramadhan sangat efektif untuk ibadah.

Selamat bulan Sya’ban, semoga  Allah ridhoi kita untuk dapat mempersiapkan diri menyambut Ramadhan seperti yang sudah dicontohkan Rasulullah dan Allah sampaikan kita ke Ramadhan tahun ini dengan kualitas ketaqwaan yang meningkat  dan Allah jadikan puasa merupakan solusi untuk mencapai hidup sehat lahir bathin.

 
Berita Terpopuler