Filipina Setujui Penggunaan Darurat Sputnik V

Filipina yakini manfaat Sputnik V lebih besar dari risikonya.

EPA-EFE/Maxim Shipenkov
Vaksin Rusia Sputnik V.
Red: Indira Rezkisari

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Filipina telah menyetujui vaksin Sputnik V Covid-19 Rusia untuk penggunaan darurat, kata Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) negara itu pada Jumat (19/3). Vaksin tersebut, yang dikembangkan oleh Gamaleya Institute Rusia, adalah yang keempat yang mendapatkan otorisasi penggunaan darurat di negara Asia Tenggara.

"Manfaat yang diketahui dan potensial dari vaksin Gamaleya Sputnik V lebih besar daripada risiko yang diketahui dan potensial dari vaksin tersebut," kata kepala FDA Rolando Enrique Domingo pada konferensi pers.

Untuk melawan virus baru corona yang telah bermutasi menjadi beberapa varian yang lebih mudah menginfeksi manusia, semua negara melakukan program vaksinasi. Di tengah gencarnya inokulasi vaksin Covid-19, sejumlah negara Uni Eropa menangguhkan penggunaan vaksin Covid-19 AstraZenega. Penangguhan karena munculnya kasus penggumpalan darah pada beberapa orang yang telah divaksin dengan AstraZeneca.

Namun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan bahwa vaksinasi dengan AstraZeneca tidak perlu dihentikan karena manfaatnya lebih banyak daripada mudaratnya, dikutip dari Reuters.

Baca Juga

 
Berita Terpopuler