Benteng Alhambra, Peninggalan Kejayaan Islam di Spanyol

Benteng Alhambra adalah sisa peninggalan Dinasti Nasrid, kerajaan Islam terakhir di E

Republika TV/Kamila
Alhambra merupakan sebuah kompleks istana dan benteng peninggalan bersejarah sekaligus bukti jejak peradaban Islam di Eropa.
Rep: Meiliza Laveda Red: Esthi Maharani

IHRAM.CO.ID, JAKARTA – Agama Islam tersebar luas sampai benua Eropa. Salah satu rekam jejak Islam adalah benteng Alhambra yang terletak di Granada, Spanyol. Benteng tersebut sudah berusia delapan abad. Menara benteng berwarna kemerahan yang dikelilingi oleh tulisan bahasa Arab al-qal’a al-hamra yang berarti benteng atau kastil.

Benteng Alhambra adalah sisa peninggalan Dinasti Nasrid, kerajaan Islam terakhir di Eropa Barat. Pada tahun 1984, Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) menetapkan benteng Alhambra sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO bersama dengan Albayzin dan Taman Generalife.

Dari Alhambra, pengunjung dapat melihat pemandangan seluruh kota Granada. Secara keseluruhan, Alhambra terbentang hampir 26 hektare dengan lebih dari satu mil dinding, 30 menara, dan banyak bangunan kecil.

Bagian tertua dari Alhambra adalah Alcazaba, sebuah benteng yang memiliki banyak menara. Beberapa ahli percaya, struktur Alcazaba digunakan sebagai pangkalan militer untuk pengawal kerajaan sultan yang dibangun sebelum umat Islam tiba di Granada.

Catatan sejarah pertama dari Alcazaba berasal dari abad ke-9. Mereka merujuk pada seorang pria bernama Sawwar ben Hamdun yang mengungsi di benteng Alcazaba karena perkelahian sipil antara Muslim dan orang-orang keturunan campuran Arab dan Eropa (Muladies).

Teks Arab menunjukkan Sawwar ben Hamdun dan Muslim lainnya mungkin telah mulai pembangunan baru di benteng tersebut. Pada 1238, pendiri Dinasti Nasrid, Mohammed ben al-Hamar (Mohammed I)  menetap di Alcazaba. Kemudian dia mendirikan kediaman kerajaan baru di Alhambra.


Perkembangan awal Alhambra
Alhambra merupakan karya dari para penguasa Dinasti Nasrid. Mohammed I meletakkan Alhambra untuk memperkuat situs kerjaan. Dia memperkuat Alcazaba dengan membangun tiga menara baru, yaitu The Broken Tower, Keep, dan Watch Tower. Selain itu, dia juga mengalirkan air dari Sungai Darro yang memungkinkan agar bisa mendirikan kediaman kerajaan di Alcazaba.

Mohammed I membangun gudang atau aula untuk tentara dan penjaga yang lebih mudah dan mulai membangun istana dan benteng Alhambra. Putra dan cucu al-Hamar, melanjutkan pekerjaan istana dan benteng. Sementara itu, penguasa terakhir kerajaan, membangun Masjid Agung Alhambra dan pemandian umum.

Sebagian besar bangunan yang terkenal dari kompleks Alhambra dibangun oleh Yusuf I dan Mohammed V. Pun termasuk Patio of the Lions, Justice Gate, Baths, Comares Room, dan Hall of the Boat.

Akhir kejayaan Islam
Pada tahun 1492, Raja Ferdinand dari Aragon dan Ratu Isabella dari Kastilia menaklukkan Granada. Mereka mempersatukan Spanyol di bawah monarki Katolik dan mengakhiri kekuasaan Islam selama berabad-abad. Selain itu, mereka mengasingkan penguasa Nasrid terakhir, Muhammad XII yang dikenal sebagai Boabdil.

Setelah itu, Alhambra mengalami banyak perubahan. Charles V yang memerintah Spanyol sebagai Charles I, memerintahkan penghancuran sebagian kompleks untuk membangun istana bergaya Renaisans untuk dirinya yang disebut Istana Charles V. Dia juga membangun bangunan lain termasuk kamar kaisar, ruang ganti ratu, dan gereja untuk menggantikan Masjid Alhambra.

Dilansir History, Kamis (18/3), pada tahun 1812, beberapa menara kompleks diledakkan oleh Prancis selama Perang Semenanjung. Oleh karena itu, Alhambra harus menjalani serangkaian upaya perbaikan pada abad ke-19 yang dimulai tahun 1828 oleh Arsitek Jose Contreras di bawah Raja Spanyol, Ferdinand VII. Setahun kemudian, Penulis Amerika, Washington Irvin tinggal di Alhambra. Dia menulis dan menerbitkan Tales of the Alhambra, kumpulan esai dan cerita tentang kota megah.

Pada tahun 2009 yang bertepatan dengan peringatan 150 tahun kematian Irving, pengelola Alhambra mendirikan patung penulis di taman di luar istana untuk memperingati perannya dalam memperkenalkan situs bersejarah dan sejarah Islam Spanyol. Hingga kini, Alhambra tetap menjadi salah satu situs sejarah terindah di Spanyol dan dikunjungi oleh ribuan wisatawan setiap tahun dari seluruh dunia.

 
Berita Terpopuler