Kenaikan Ongkos Haji Turunkan Minat Muslim India

Minat haji Muslim India turun 77 persen.

Republika/Ani Nursalikah
Kenaikan Ongkos Haji Turunkan Minat Muslim India
Rep: Mabruroh Red: Ani Nursalikah

IHRAM.CO.ID, MUMBAI -- Covid-19 dan pembatasan yang diberlakukan Arab Saudi membuat ongkos perjalanan haji semakin meningkat. Mahalnya biaya ini membuat banyak jamaah India tidak mengajukan pendaftaran haji.  

Baca Juga

Pengajuan haji Muslim India untuk ziarah tahun ini turun 77 persen karena biaya paket naik hingga 50 persen. Mengantisipasi pembukaan haji tahun ini dengan lebih banyak pembatasan lagi, Komite Haji India mengeluarkan seperangkat pedoman pada 7 November, sambil mengundang aplikasi dari calon jamaah.

Komite hanya menerima 58 ribu aplikasi, melalui proses online yang berlangsung dari November 2020 dan diperpanjang hingga Januari 2021, dibandingkan dengan sekitar 250 ribu aplikasi yang biasanya diterima setiap tahun. India hanya mendapatkan kuota sekitar 200 ribu di masa pandemi ini.

“Jika Saudi mengizinkan lebih banyak jamaah, kami akan membuka lagi. Tetapi jika mereka memberlakukan lebih banyak batasan maka kami harus kembali memotong jumlahnya,” kata CEO Komite Dr. Maqsood Ahmed Khan dilansir dari Salaam Gateway, Kamis (18/3).

Harga paket haji yang dijalankan oleh Komite Haji, sebuah badan di bawah Kementerian Urusan Minoritas, adalah berkisar dari 370.000 rupee (5.100 dolar AS atau Rp 73 juta) hingga 525 ribu rupee (Rp 104 juta), jauh lebih tinggi dari 236 ribu rupee (Rp 46 juta) hingga 322 ribu rupee (Rp 63,9 juta) jamaah yang dibayarkan pada 2019.

 

 

Ongkos haji mengalami kenaikan pada beberapa item. Misalnya, biaya akomodasi naik sekitar 2,25 kali lipat untuk menanggapi perubahan kriteria yang diharapkan dari 4 meter persegi per jemaah menjadi 9 meter persegi.

Kemudian faktor lain yang menyebabkan kenaikan biaya haji adalah kenaikan PPN Arab Saudi dari 5 persen menjadi 15 persen, biaya visa sebesar 300 riyal (Rp 1,1 juta) per jamaah yang sebelumnya tidak dikenakan biaya. Transportasi bus jamaah juga mengalami kenaikan akibat batasan, biasanya satu bus bisa mengangkut hingga 45 orang namun karena pembatasan sehingga hanya diizinkan mengangkut 15 orang jamaah.

“Termasuk aturan usia 18 hingga 65 tahun, kami akan mengikuti aturan apapun yang ditetapkan Saudi,” kata Ahmed Khan.

Pedoman Komite Haji juga mengatakan bahwa akan ada titik embarkasi yang dipilih, dikurangi dari 21 menjadi 10 titik tempat jamaah dapat naik penerbangan mereka, dengan ukuran bagasi standar. Dr Ahmed Khan menambahkan, bahwa pedoman ini akan berubah setelah Komite Haji India menerima protokol terbaru dari otoritas Saudi untuk aturan Haji di tahun ini.

Agen perjalanan swasta CEO Al-Khalid Tours & Travels Mumbai, Yusuf Ahmed Kherada mengatakan, banyak orang yang terdampak dari segi ekonomi akibat pandemi covid-19 ini. Sebagian lagi ujarnya, masih waspada dan khawatir terhadap penyebaran Covid-19 ditambah lagi ongkos perjalanan haji yang semakin meningkat.

 

“Biaya segala sesuatu telah meningkat, di mana sebelumnya enam orang bisa tinggal di satu kamar, sekarang satu kamar hanya untuk empat orang; jumlah orang dalam bus dibatasi, pajak juga meningkat. Jadi semua ini akan berdampak pada biaya,” kata Kherada.

Kendati demikian, lanjutnya di sektor swasta atau haji khusus kenaikan ongkos haji ini tidak begitu berdampak. Karena mereka yang ingin menunaikan ibadah haji tetap akan berangkat.

“Kami masih belum menerima pemesanan apa pun sekarang. Jika kami mulai menerima pemesanan, kami akan menerima banyak aplikasi. Kami menunggu sampai pemerintah Saudi mengumumkan kuota dan kedua pemerintah menandatangani perjanjian bilateral, samoai saat itu kami tidak akan menerima pemesanan,” katanya.  

Ketua Asosiasi Penyelenggara Tur Umrah Haji Seluruh India (AIHUTOA), Shoukat Ibrahim Tamboli, mengatakan setiap tahun biaya haji meningkat sekitar 5 persen hingga 10 persen tetapi tahun ini diprediksi akan naik hingga 20 persen sampai 25 persen.

“Tapi kami belum bisa mendapatkan angka pastinya karena pemerintah Saudi belum mengumumkan berapa jumlah jemaah yang akan diizinkan. Mungkin ada situasi di mana hotel-hotel kosong karena lebih sedikit orang yang bepergian ke Saudi. Dalam hal ini, harga juga bisa turun," ujarnya.

 
Berita Terpopuler