Distan Banten Dorong Produksi Cabai Tekan Kenaikan Harga

Harga cabai di Banten tercatat Rp 110 ribu per kg pada 8 Maret 2021

ANTARA/Basri Marzuki
Seorang petani menunjukkan cabai rawit yang baru dipetik, (ilustrasi). Dinas Pertanian Provinsi Banten mendorong produksi cabai rawit dari petani lokal di Banten pada Maret-April 2021.
Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Dinas Pertanian Provinsi Banten mendorong produksi cabai rawit dari petani lokal di Banten pada Maret-April 2021 dalam upaya menekan kenaikan harga cabai rawit yang terus merangkak naik.

Baca Juga

"Di akhir Maret awal April, petani sudah banyak lagi yang melakukan penanaman cabai mengingat berakhirnya panen padi. Mudah-mudahan bisa meningkatkan produksi dan mampu menekan kenaikan harga cabai," kata Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus M Tauchid di Serang, Rabu (17/3).

Kurangnya pasokan cabai keriting dari petani lokal disebabkan pada akhir Februari dan awal Maret, Provinsi Banten masuk musim panen padi. Artinya, secara umum petani lebih banyak yang berbudi daya tanaman pangan (padi) di bandingkan dengan cabai.

Selain itu, anomali iklim yang ekstrim sangat berpengaruh terhadap proses produksi tanaman cabai dan secara umum banyak yang terserang antracnosa, sehingga banyak buah yang busuk pada pohon. Belum lagi layu fusarium yang mengakibatkan tanaman layu mendadak atau secara tiba-tiba dan penyebarannya sangat cepat.

"Kejadian ini bukan hanya terjadi di Banten akan tetapi daerah lain juga sama," kata Agus.

Data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), harga rata-rata nasional untuk cabai rawit per Senin (22/2), mencapai Rp 84.550 per kilogram (kg) atau naik 9,73 persen dibandingkan dengan harga pada Selasa (16/2) yang berada di harga Rp 77.050 per kg.

Harga tertinggi terpantau di DKI Jakarta, yakni Rp 118.350 per kilogram, sementara di Banten Rp 110 ribu per kg pada 8 Maret 2021. "Salah satu informasi dari produsen cabai Banyuwangi di Jatim yang di ungkapkan oleh Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Syailendra bahwa produksi cabai rawit banyak yang tidak sesuai harapan akibat penyakit busuk akar," kata Agus.

Padahal, Banyuwangi merupakan salah satu sentra produksi cabai rawit dengan kontribusi sekitar 60 persen dari total produksi di Provinsi Jawa Timur, dan Jawa Timur menyumbang 60 persen terhadap pasokan cabai rawit nasional yang produksi rata-rata per bulan mencapai 97 ribu ton.

"Hal ini berakibat juga ke wilayah Banten karena cabai yang ada di sebagian pasar di Banten pasokannya bersumber dari daerah lain," kata Agus M Tauchid.

 
Berita Terpopuler